AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pro Demokrasi, kembali mendatangi Kantor Panwaslu Parepare, Senin 9/4. Tuntutan mereka, dugaan money politics yang diungkap warga bisa segera diproses.
Kali ini gelombang protes semakin besar seiring berlipatnya massa yang hadir dalam demonstrasi. Jika kemarin mereka dibatasi 50 orang saja, kali ini massa yang hadir mencapai 400-an warga. Aksi itu mendapat pengawalan ketat Polres Parepare.
Demonstrasi berlangsung pukul 10.00 wita hingga 11.30 wita. Warga membawa spanduk bernada protes, serta melakukan orasi secara bergiliran diatas mobil pick-up. Berturut-turut berorasi, politisi PPP Ustaz Toba, Zainal Aziz Mandeng, Ketua RW Tonrangeng Sappe, Ketua Indonesia Care Andi Ilham, dan Ketua Lando Maddusila HM Said Amry. Aksi tersebut juga dihadiri tokoh agama H. Rahman Mappagiling, serta sejumlag tokoh masyarakat.
“Kami kembali menutut kasus money politics segera diusut tuntas, yang hingga kini belum ada perkembangan berarti,” kata HM Said Amry.
Pihaknya juga meminta agar pelaku money politics yang didapat oleh warga segera diamankan. Pasalnya, mereka khawatir adanya permainan dibalik oknum-oknum yang sebenarnya bertanggungjawab.
“Jangan sampai ada intimidasi, ada ancaman, ada permainan dibelakang. Jika kami temukan, kami tidak segan-segan menduduki kantor Panwaslu, menuntut ketua dan anggota Panwaslu mundur atau dimundurkan. JIka sudah begini, bagi kami tidak akan ada lagi komitmen Pilkada damai,” ancamnya.
Sebelumnya, aksi serupa sudah digelar pada Minggu siang. Kasus itu berawal dari temuan, sejumlah warga memperoleh uang Rp50 ribu dalam amplop putih, usai mengikuti acara di Posko Pemenangan Paslon nomor urut 1, Taufan Pawe-Pangerang Rahim (TP). Warga langsung melaporkan hal itu ke Panwaslu pada Sabtu dini hari, berikut saksi dan barang bukti amplop dan uang. (dir/ajp)