Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 3 Agu 2021 19:02 WITA ·

Enrekang mulai Uji Coba Aplikasi Skrining dan Pendampingan Catin


 Enrekang mulai Uji Coba Aplikasi Skrining dan Pendampingan Catin Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — BKKBN pusat melaksanakan uji coba penggunaan aplikasi skrining dan pendampingan calon pengantin (catin), pada kegiatan Strategi Pencegahan Stunting dari hulu bagi Calon Pengantin di kabupaten Enrekang.

Kegiatan yang bertempat di Pendopo Rujab Bupati Enrekang, Selasa, (3/8/2021) ini bertujuan untuk mengetahui kemudahan pengguna, alur distribusi suplemen hingga kemudahan koordinasi pihak terkait.

Hadir sekaligus membuka acara Bupati Enrekang didampingi Darmiati Siampa S.Pd M.Pd selaku Kepala BKKBN Enrekang dan Hj. Johra Bando MB sebagai Ketua Tim-PKK Enrekang.

Sedangkan Tim Uji Coba Pusat yang terdiri dari dr. RM. Riyo Kristian Utomo, Mh.Kes selaku konsultan Ahli Program Pembangunan Keluarga pada Kedeputian Bidang KSPK BKKBN, dr. Vicktor Palimbongan , Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN  dan  Dra. Andi Ritamariani, M.Pd Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel.

Bupati Enrekang, H Muslimin Bando, mengakui, penyimpangan perilaku seks terjadi pada usia remaja, biasanya disebabkan oleh pergaulan bebas hingga mengkonsumsi obat-obat terlarang.

“Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Stunting karena hamil di luar nikah, apalagi usia remaja tanpa dibekali pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan gizi yang cukup pada bayi,” ucapnya.

Bupati Enrekang 2 periode itu berharap, dalam aplikasi nantinya, ada fungsi pengawasan sekaligus memberikan fungsi edukasi terhadap calon pengantin nantinya.

“Saya berharap di dalam aplikasi ini nantinya dapat memberikan fungsi pengawasan serta edukasi kepada remaja tentang bagaimana menyusun perencanaan yang baik untuk kehidupannya,” katanya.

Sementara itu Tim pusat stunting, Nofrijal, ST, MA yang juga Penyuluh KB Ahli Utama menyatakan jumlah remaja indonesia saat ini ada di angka 30 persen, dan tugas besar BKKBN memberikan pemahaman akan bahaya stunting.

“Kita konsen pada saat ini stunting nasional 31 persen. Sementara target 2021 secara nasional adalah 14 persen, sehingga BKKBN ditunjuk langsung oleh presiden untuk menekan angka stunting tersebut,” ungkapnya.

Kegiatan Uji Coba Penggunaan Aplikasi diikuti Pasangan Catin dua pasang per desa/kelurahan (4 orang), bidan di desaa/kelurahan lokus 2 orang, Petugas Puskemas Kecamatan 2 orang, Petugas Kua 2 orang, koordinator PKB kecamatan 2 orang, Petugas desa/kelurahan 1 orang, Kabid KSPK OPD KB 1 orang, Forum Generasi Berencana Kab Enrekang 2 orang. (rls)

Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati Sidrap Imbau Warga Waspadai Bahaya Listrik Setelah Kebakaran Rumah

24 Desember 2024 - 13:13 WITA

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Trending di Olahraga

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.