Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Fokus · 7 Nov 2022 22:28 WITA ·

Fenomena Gerhana Bulan Total Terjadi 8 November 2022


 Ilustrasi gerhana bulan total.
Perbesar

Ilustrasi gerhana bulan total.

AJATAPPARENG.ONLINE, — Fenomena langit Gerhana Bulan Total akan terjadi pada besok, 8 November 2022. Melalui akun Instragram @lapan_ri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI membagikan informasi terkait hal ini.

Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 akan terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik, dan dengan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik. Puncak Gerhana Bulan Total dapat disaksikan pada jam 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT.

Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Lalu, adakah dampak Gerhana Bulan Total pada kehidupan manusia?. Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, bahwa sebenarnya tidak ada dampak langsung dari Gerhana Bulan Total.

Namun, kombinasi posisi Bulan dan Matahari dalam momen tertentu, yaitu saat Bulan baru dan Bulan purnama, telah jamak diketahui sebagai faktor penyebab terjadinya pasang naik air laut yang mencapai maksimum.

“Gerhana Bulan selalu terjadi saat Bulan purnama, sehingga berasosiasi dengan peristiwa pasang naik air laut,” jelas Marufin dilansir Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Meski demikian, adanya pengaruh faktor-faktor lokal, pasang naik tertinggi pada suatu lokasi, tidak selalu bertepatan dengan Gerhana Bulan. “Jadi, bisa terlambat sampai beberapa jam kemudian,” ujar Marufin.

Apa Itu Gerhana Bulan Total?. Melansir laman lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis, ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari yang membentuk garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan. Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama. Namun demikian, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan. (sp)

Artikel ini telah dibaca 171 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Bupati Terpilih Gandeng Warga Rijang Pittu Bersihkan Lingkungan untuk Cegah Banjir

22 Desember 2024 - 13:58 WITA

Trending di Terkini

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.