AJATAPPARENG.ONLINE, MAKASSAR — 14 menjelang hari pencoblosan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar, 9 Desember mendatang, suhu politik di Makassar pun semakin hangat.
Tak hanya suhu politik yang akan terus menghangat hingga mendekati hari H, setiap tim pemenangan kandidat juga akan memanfaatkan waktu yang semakin dekat untuk menggaet simpati dengan cara apapun.
“Biasanya, dekat-dekat pemilihan ada money politik. Ini yang harus diantisipasi karena bisa merusak dan menciderai demokrasi,” ujar seorang aktivis muda Makassar, Ahmad Setiawan Charmain, Kamis (26/11/2020).
Iapun mengajak masyarakat pemilih, terkhusus para generasi muda untuk melawan money politik di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar mendatang.
Menurutnya, kebiasaan money politik biasa terjadi mendekati pemilihan, hal itu dapat mencederai demokrasi di Indonesia. Terutama, jika sasarannya adalah pemilih pemula dan kalangan milenial.
“Pemilih harusnya tidak terpengaruh oleh strategi money politik, di samping merusak tatanan demokrasi, ini juga akan berdampak pada pola pikir pemilih pemula tentunya, maka dari itu para pemilih harus cerdas menentukan sikap, dan tidak menggadaikan haknya hanya karena uang semata,” tegasnya.
Selain itu, Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah tersebut, juga mengharapkan kepada penegak hukum agar tidak timbang pilih atas segala kecurangan yang terjadi di Pilwali Makassar.
“Seluruh pihak terakit dalam proses Pilwali Makassar, seperti KPU dan Bawaslu juga harus tegas dan memberikan sanksi kepada para paslon yang melakukan money politik,” tandasnya. (spa)