AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Koordinator Wilayah IV Nahdlatul Ulama (NU) meliputi Wilayah Ajatappareng yakni Sidrap, Pinrang dan Parepare menggelar tes seleksi Peserta Pendidikan dan pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidrap Jalan Ganggawa, Kelurahan Majelling, Kecamatan Maritengngae, Sidrap Sabtu (23/1/2021).
Kegiatan merupakan program Pengurus Wilayah (NU) Provinsi Sulawesi Selatan yang dilakukan secara Bergiliran di tiga Kabupaten dan Kota yakni Parepare, Sidrap dan Pinrang.
Team PWNU yang turun ke PCNU Sidrap Pinrang dan Parepare, adalah Dr.KH.Afifuddin Harista, LC.MA dan team PPWK PWNU Sulsel.
Pesertanya dari Pengurus Cabang NU Kabupaten Sidrap sebanyak kurang lebih 17 Orang, 12 Orang dari PCNU Parepare 7 Orang dari PCNU Pinrang.
Koordinator Wilayah IV NU, Bunyamin Yapid mengatakan dalam tes seleksi penerimaan Peserta PPWK, salah persyaratan menjadi peserta PPWK ini diwajibkan menguasai kitab kuning.
Tujuan utama Pengurus Wilayah NU Provinsi Sulsel ini melakukan PPWK ini adalah mencetak Ulama baru NU mengingat Ulama kita semakin hari semakin berkurang.
“Jadi salahsatu program Utama NU dalam kegiatan PPWK adalah mencetak Ulama dan Kiyai yang berwawasan agama dan Kebangsaan,” kata Bunyamin.
Selain itu PPWK dilakukan untuk Pengurus Dewan Surya NU dan Program Pengurus Wilayah NU dalam menyambut Harla NU.
Bunyamin menambahkan bahwa Kegiatan PPWK ini akan diselenggarakan di Pesantren As Salman pada tanggal 28 hingga 31 Januari 2021, Namun mengingat Perkembangan Covid-19 masih meningkat Pelaksanaan Kegiatan PPWK ditunda dan akan dilaksanakan pada bulan Februari mendatang.
Kegiatan PPWK akan menghadirkan Pemateri dari Pengurus Besar NU Pusat, PWNU Sulsel seperti ketua tanfiziyah PWNU Sulsel, Anregurutta Dr.KH.Hamzah Harun, MA, Prof.Hamdan Juhannis, MA Phd, Prof Galib, Dr.KH.Andi Aderus, Dr.Kamaluddin Abunawas, Dr.KH.Lukman Arake, Prof Kadir Ahmad dari PBNU Dr.KH.Marzuki Wahid, dan masih banyak lagi tokoh ulama NU.
Mengenai pelaksanaan kegiatan masih kita atur kerena Proses pembelajarannya harus Tatap muka, namun kalau kondisi Covid-19 masih meningkat kemungkinan besar kita melakukan pembelajaran Daring. (asp/ajp)