Tjitrowardojo berhasil meraih gelar diploma Dokter Djawa di usia 19 tahun pada 22 Desember 1868. Namanya diabadikan di tempat kelahirannya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
“Dengan latar belakang keluarga demikian, tentu saja pendidikan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam mendidik dan membesarkan Tuti Marini,” tulis Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk. dalam Ibu Indonesia dalam Kenangan, biografi ibu-ibu presiden Indonesia dari Sukarno hingga Megawati Sukarnoputri.
Ketika duduk di bangku sekolah Hoogere Burger School (HBS), Tuti berkenalan dengan seorang pemuda dari Gorontalo yang sedang belajar di Sekolah Pertanian di Bogor. Hubungan mereka semakin akrab.
“Ketika keluarganya mencium hubungan asmara putrinya,” tulis Nurinwa, “mereka sempat tidak setuju mengingat sang jejaka berasal dari seberang yang belum diketahui asal usulnya.”
Seiring waktu, orangtua Tuti dapat menerima pilihan putrinya setelah melihat iktikad baik yang ditunjukkan Alwi Abdul Jalil Habibie. Apalagi Alwi seorang terpelajar dan putra tokoh terkemuka di Gorontalo.