AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Stok gas LPJ bersubsidi 3 Kg di Sidrap masih saja menjadi masalah sehari-hari masyarakat.
Resah tentu saja. Sebab, untuk kebutuhan sehari-hari, gas melon bagi masyarakat miskin itu, sangat krusial.
Nasriani Arifin, seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Panca Rijang, hanyalah satu dari sekian banyak IRT lainnya di Sidrap yang resah dengan ‘hilang’ gas 3 kg di pasaran.
Iapun curhat di kolom komentar media sosial pemberitaan terkait langkanya elpiji 3 kg. Ia menulis “sudah beberapa hari ini kami tidak masak. Gas Elpiji 3 Kg mahal, sedangkan kehidupan kami standar. Gas pun susah didapat karena persaingan pembelian gas saling berebut.
Yaa Allah, lepaskan kami dari kesulitan ini. Sekarang kami cuma jadi penonton melihat orang berebut gas elpiji,”.
Apa yang dirasakan Ibu Nasriani ini, bisa saja juga dirasakan IRT lainnya yang ingin memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari keluarga.
Nasriani berharap, kondisi ini segera berlalu, dan stok serta harga elpiji 3 kg kembali normal.
Semoga semua pihak, pemerintah, aparat kepolisian bisa segera menemukan solusi. Begitupun agen, pangkalan ataupun pengecer nakal agar tak lagi memikirkan keuntungan semata. (asp/ajp)