AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Pemerintah kota Parepare (Pemkot) mengelar Konferensi pers di Cafe & Resto Teras Empang Kota Parepare.
Dalam konferensi pers yang di gelar oleh pemerintah kota membahas terkait bantuan yang akan disalurkan kepada korban bencana di provinsi Sulawesi tengah, Sigi dan Donggala terkhusus kepada warga Parepare yang ada di daerah tersebut.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut selain Wali kota Parepare HM. Taufan Pawe, SH.MH, hadir pula Sekertaris Daerah Iwan Asaad, Kepala Dinas Sosial Muhlis, kepala Bagian Humas Hamka.
Walikota DR. HM. Taufan Pawe, SH, MH
Menjelaskan, adanya barang berupa bantuan yang menumpuk di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) merupakan sebagian barang yang akan di antar langsung dan sebagiannya akan di salurkan kepada warga pengungsi yang ada di kota Parepare.
“Jumlah warga pengungsi yang masih akan di layani di daerah kita ini masih ada berkisaran 1.000. an warga yang berlainan asalnya, dimana sesuai data yang di himpun sebelumnya jumlah pengunsi yang berada di kota Parepare itu berkisar 2.620 orang, dan sebagian sudah kembali kedaerahnya masing masing, “ Ujar Taufan di hadapan para jurnalis yang hadir dalam konferensi pers.
Selain itu kata tidak, Pemerintah kota Parepare tidak akan tinggal diam melihat banyaknya bantuan dari masyarakat seperti makanan, minuman, sarana alat mandi, kelengkapan bayi, dan pakaian bekas,terkhusus pada bagian pakaian bekas itu masih terkumpul sekitar 1.500 karung.
“Banyak nya pakaian yang menumpuk itu dikarenakan mereka sudah tidak terlalu membutuhkan sehingga kelihatan menumpuk, beda dari makanan saat ini, sangat menipis itu dikarenakan kebutuhan makanan dan lain-lainnya sudah tersalurkan kepada warga yang ada di kota Parepare mengungsi,” tuturnya
Adanya makanan dan minuman yang rusak Lanjut Taufan, itu merupakan hasil saringan barang yang sudah tidak layak di komsumsi sehingga di simpan di luar tempat penyimpanan atau sudah siap di buang.
“Intinya pemerintah kota Parepare tidak serta merta melakukan penyaluran barang dari amanah masyarakat, kami lebih awal ke tempat kejadian untuk memfalidasi serta memperivikasi terkait data serta jenis barang kebutuhan mereka, karena kami tidak mau menyalurkan barang yang tidak tepat pada sasaran, Tanpa mengurangi frekwensi pelayanan pengungsi yang ada tersebar di 22 kelurahan di kota Parepare. “lanjut Taufan
Sekedar diketahui Sesuai keterangan yang disampaikan oleh direktur Rumah Sakit A. Makkasau saat Coffe Morning kepada wali kota, bahwa ada sekitar 87 warga pengungsi yang di rawat di RSUD, ada yang rawat jalan, rawat nginap bahkan ada yang sampai cuci darah, semua itu, biaya yang di timbulkan sebesar kurang lebih Rp. 150 juta.
“Biaya Rumah sakit berjumlah 150 Juta ditanggung oleh pemerintah kota karena biaya mereka itu tidak di tanggung oleh BPJS. Tak hanya itu, apa yang dilakukan oleh pemerintah selain memberikan bantuan kebutuhan sehari harinya, kami juga sudah memfasilitasi memberikan bantuan sarana dan prasarana sekolah seperti pakean sekolah kepada mereka yang nantinya akan Sekolah di kota Parepare. bahkan kita beri mereka transportasi untuk kembali bagi yang ingin pulang,” tutupnya (dir/ajp)