Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 10 Sep 2021 22:00 WITA ·

Pemkab Enrekang Gelar Rembuk Stunting


 Pemkab Enrekang Gelar Rembuk Stunting Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG –– Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting, Pemkab Enrekang menggelar kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten di Pendopo Rujab Bupati pada Kamis (9/9/2021).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Enrekang Asman SE didampimgi unsur Forkofimda, Kepala OPD terkait seperti Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Kesehatan dan lain lain

Turut hadir juga sebagai pemateri Ketua TP-PKK Enrekang Hj. Johra MB S.Pd serta Tenaga Ahli Penurunan Stunting Sulsel Prof. Venny Hadju PhD. Sedangkan Camat, Kepala Desa dan seluruh elemen masyarakat terkait mengikuti secara virtual.

Dalam sambutannya, Wabup Asman  mengatakan dalam upaya penangulangan stunting diperlukan komitmen dari semua pihak yang dipersatukan dalam satu tim yaitu tim konvergensi.

“Tugas menurunkan angka stunting bukan hanya tupoksi jajaran kesehatan, tetapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari seluruh OPD, Camat, Kepala Desa, para pelaku usaha, hingga elemen masyarakat lainnya,” ucapnya.

Ketua Panitia kegiatan, Aries Yasin mengatakan Kabupaten Enrekang telah menetapkan lokasi intervensi stunting pada 2022.

“Sudah ditetapkan 65 Desa/Kelurahan Lokus intervensi Tahun 2022, hasil Rembuk Stunting ini menjadi dasar gerakan penurunan stunting nantinya,” kata dia.

Sedangkan Tenaga Ahli Penurunan Stunting Sulsel Prof. Venny Hadju PhD, menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam intervensi stunting

“Bahwa arah program, Inovasi serta faktor-faktor aspek geografis menjadi penting untuk diperhitungkan dalam kegiatan intervensi”ucapnya

Selain itu guru besar FKM UNHAS itu menyampaikan dalam intervensi stunting diperlukan sustainable

Program pemberdayaan remaja yang berkelanjutan dan pendampingan konsisten dari berbagai pihak perlu dilaksanakan untuk menghasilkan dampak lebih baik.

Berdasarkan data Riset Nasional Tahun 2018 prevalensi stunting Kab. Enrekang sekitar 42,7%,  Tahun 2019 berdasarkan hasil PSG sebesar 28,5% dan tahun 2020 sebesar 23,27%. (rls)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati Sidrap Imbau Warga Waspadai Bahaya Listrik Setelah Kebakaran Rumah

24 Desember 2024 - 13:13 WITA

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Trending di Olahraga

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.