Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 27 Jul 2023 15:21 WITA ·

Peringati Hari Sungai, WALHI Sulsel Angkat Isu Kerusakan Sungai Bila


 Peringati Hari Sungai, WALHI Sulsel Angkat Isu Kerusakan Sungai Bila Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulsel, terus menyoroti kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bila, akibat aktivitas penambangan di sejumlah lokasi sepanjang Sungai Bila.

“Ini (sungai bila) harus jadi perhatian serius semua pihak. Sudah ada beberapa bagian sungai yang mengalami kerusakan akibat kegiatan industri pertambangan,” ujar Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin saat menggelar aksi memperingati Hari Sungai Nasional, di bantaran Sungai Bila, Pitu Riase, Rabu (26/7/2023).

WALHI Sulsel melakukan aksi bersama puluhan masyarakat setempat dan  didampingi Ketua Aliansi Masyarakat Bila, lAndi Tenri Sangka.

Salah satu point yang disuarakan di peringatan Hari Sungai Nasional adalah, kerusakan Sungai Bila akibat aksi penambangan yang massif terjadi.

“Badan sungai sudah tidak terlihat jelas, ada yang dangkal ada yang tidak. Begitu pula pinggir sungai banyak rusak, ini sangat buruk,” ucap Muhammad Al Amin.

Iapun mendesak, aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas untuk mendukung masyarakat melawan aktivitas penambangan
Sungai Bila yang sudah sangat massif. Ia prihatin dengan kondisi saat ini bisa saja menimbulkan bencana alam yang luar biasa.

“Sungai Bila ini adalah warisan leluhur. Sungai Bila karunia Tuhan yang harus kita jaga. Kalau sungai bila ini rusak peradaban warga Sidrap, khususnya Pitu Riase akan hancur,” ucapnya.

Sementara itu, Andi Tenri Sangka atau yang kerap disapa Koboy Timur ini mengaku akan terus merapatkan barisan perjuangan agar supaya para pelaku penambang yang merusak bisa angkat kaki dari tempat ini.

“Ini akan terus kita suarakan, supaya para penambang pasir angkat kaki dari Sungai Bila, sehingga tidak terjadi lagi kerusakan yang sangat parah,” ucap Andi Kengkeng.

Di Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap 27 Juli ini, WALHI Sulsel berharap ke depannya tidak ada lagi kerusakan dan pencemaran sungai di seluruh Indonesia, sehingga memaksa masyarakat menggunakan air tanah yang sebenarnya menjadi tabungan untuk masa depan.

Indonesia memperingati Hari Sungai Nasional setiap 27 Juli setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai, yang di dalam Pasal 74 menyebutkan dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional. (sp)

Artikel ini telah dibaca 376 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Bupati Terpilih Gandeng Warga Rijang Pittu Bersihkan Lingkungan untuk Cegah Banjir

22 Desember 2024 - 13:58 WITA

Trending di Terkini

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.