AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sulsel dan Kawasan timur Indonesia, masayarakat petani Sidrap sejak beberapa tahun terakhir ini Menganut sistem pertanian modern.
Mulai dari awal membajak sawah, menanam padi hingga pada akhirnya memasuki masa panen, semua dikelola dengan mesin pertanian, bahkan mengangkut hasil panennyapun menggunakan motor modifikasi dari lokasi persawahan hingga kerumah warga.
Hal tersebut tidak mungkin bisa dirasakan masyarakat tanpa ada keberpihakan pemerintah kabupaten (Pemkab) Sidrap yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dengan membangun sejumlah sejumlah infrastruktur pendukung, seperti pembuatan jalan tani yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan.
“Sebelum pak Rusdi Masse menjadi bupati didaerah ini, masyarakat mengeluhkan hasil panen gabah yang terkadang harus bermalam dibawah selama 2 atau 3 hari, karena tidak ada yang mau angkut, apalagi pada saat musim hujan, tapi sekarang ini, semua jadi lancar, karena sarana jalan tani sudah tembus dan tidak perlu menunggu lama gabah tersebut sudah bisa sampai di rumah kami,” ujar Lagonrong, warga Tonrongnge, Kecamatan Baranti, Sidrap, Sabtu (3/3/2018).
Terpisah, Rahing, salah seorang petani asal Desa Wanio, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap, mengatakan, dirinya dan seluruh masyarakat petani didaerah Sidrap turut merasakan manfaat pembangunan, khususnya disektor pertanian yang telah dilakukan Pemkab Sidrap, sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhan biaya hidupnya sehari-hari.
Menurutnya, terpenuhinya sejumlah kebutuhan masyarakat petani Sidrap, tidak bisa dipungkiri dengan adanya kepedulian Pemkab Sidrap untuk mensejahterakan masyarakatnya, sehingga masyarakat petani Sidrap yang saat ini sudah menganut pertanian modern, tentunya akan beralih pola pikirnya dari petani konsumtif menjadi petani produktif. (asp/ajp)