Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Ajatappareng · 2 Jun 2020 14:37 WITA ·

Pupuk Subsidi dan Non Subsidi ‘Bersanding’ di Pengecer, Petani Mengeluh


 Pupuk Subsidi dan Non Subsidi ‘Bersanding’ di Pengecer, Petani Mengeluh Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Kuota pupuk bersubsidi di Sidrap semakin hari, semakin berkurang. Menyiasati hal itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan pun mulai menyosialisasikan penggunaan pupuk non subsidi.

Hanya saja, kebijakan untuk ‘menyandingkan’ pupuk subsidi dan non subsidi ini, dinilai masih perlu aturan main yang jelas, agar kebijakan ini tidak membuat petani ‘menjerit’.

“Memang banyak keluhan petani, mereka masih belum siap menggunakan pupuk non subsidi karena harganya 3 kali lipat,” beber Anggota DPRD Sidrap, H Bahrul Appas, Selasa (2/6/2020).

Ia mengatakan, kondisi ini terjadi di hampir semua kecamatan dan dikeluhkan petani. Terlebih, jika pupuk subsidi dan non subsidi harus dibeli secara paket.

“Mungkin kebijakan ini masih perlu sosialisasi dan tinjauan lapangan. Karena memang diakui, masih ada petani kita yang belum siap menggunakan pupuk non subsidi,” tukas anggota Fraksi Nasdem DPRD Sidrap itu.

Terpisah, Kadis Pertanian dan Perkebunan, H Azis Damis menjelaskan, bahwa sosialisasi penggunaan pupuk non subsidi ini ditempuh setelah kuota pupuk bersubsidi terus berkurang.

“Kuota kita (sidrap) berdasarkan RDKK itu 28 ribu ton, dan sekarang hanya 15 tibu ton. Jadi, kita juga tetap sosialisasikan pupuk non subsidi,” bebernya.

Tujuannya, kata Azis Damis, selain untuk tetap memenuhi kebutuhan pupuk, juga agar petani mengetahui perbedaan pemakaian subsidi dan non subsidi.

“Tapi, saya tekankan bahwa ini bukan paksaan kepada petani kita. Pupuk subsidi di distributor dan pengecer itu hanya sosialisasi,” tegasnya.

Iapun mengaku menerima keluhan dari petani terkait itu, bahkan meminta petani melaporkan jika ada distributor ataupun pengecer yang melakukan pemaksaan.

“Kita maklumi keluhan petani karena harga pupuk subsidi memang harganya lebih tinggi. Tapi, kita tetap berharap pupuk non subsidi bisa jadi alternatif di tengah terbatasnya stok pupuk subsidi,” tandasnya. (spa)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 355 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Blusukan ke Pasar, Syaharuddin Alrif Tampung Keluhan Pedagang Sidrap

17 November 2024 - 14:11 WITA

Lautan Massa Padati Kampanye Akbar RAMAH di Lapangan Batili Enrekang

16 November 2024 - 21:09 WITA

Andi Sutomo: Syaharuddin Alrif Layak Memimpin Sidrap

16 November 2024 - 15:34 WITA

Aliansi SIKAT Laporkan Pj Bupati Enrekang ke Ombudsman RI Terkait Dugaan Maladministrasi

15 November 2024 - 03:25 WITA

Kolaborasi PLN dan Polres Sidrap Cegah Ancaman Terorisme

14 November 2024 - 12:59 WITA

Panwascam Panca Lautang Sidrap Gencarkan Sosialisasi Tolak Politik Uang

13 November 2024 - 13:09 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.