AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Nenek Sundu (80) hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini. Hidup sebatang kara di daerah jauh dari tempat asalnya, membuat Sundu harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Walaupun telah tua, namun ia berusaha kuat mencari nafkah agar tetap bertahan hidup. Nenek Sundu hanya yang merupakan warga Jalan Siratal Mustakim, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki barat, Kota Parepare. Ia mampu bertahan hidup dengan hasil jualan Roti Beras (Roti Pamutu) yang selama ini ia kerjakan dengan hasil seadanya.
“Di sini saya tinggal sendiri nak, anak sudah tidak ada, saudara juga tidak ada. Alhamdulillah Nak Saya masih bisa bertahan hidup nak dengan penghasilan seadanya hasil dari inimi jualan roti Pamutu untuk inimi saya makan sehari-hari nak. Kini, umurnya nenek sudah semakin tua, dan badannya sudah mulai sakit-sakitan, sehingga ia hanya pasrah dan tidak mampu berbuat banyak lagi, nak,” ujar Nenek Sundu saat ditemui di rumahnya.
Sementara itu Akp Muhammad Anwar, S.Sos Kasat Sabhara Polres Parepare Polda Sulsel, mengatakan, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan personel Sat Sabhara gencar melaksanakan kegiatan empati kerumah warga.
“Dengan adanya kegiatan peduli ini kepada masyarakat, kami sangat bersyukur dengan apa yang kita dapatkan dari Allah SWT, dan dengan rejeki ini kita di ajarkan untuk berbagai kesesakan, meskipun nilainya tidak seberapa namun itu sangat bernilai tinggi bagi mereka yang membutuhkan. disinilah kita bisa melihat perjuangan seorang nenek yang sudah lanjut usia masih mampu bertahan hidup bekerja dengan keadaan seperti ini meski itu tidak seberapa besar hasilnya namun ia tetap bersyukur,” ujar Muhammad Anwar
Selain itu kata M Anwar, kegiatan empati ini akan terus berkesinambungan, “mari sama-sama kita membantu sesama berbagai itu indah dan tetep bersyukur insyallah berkah buat kita semua,” pungkasnya. (dir/ajp)