Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Ragam · 10 Jan 2019 18:28 WITA ·

Siap-Siap, PKL Tanggul Mata Allo akan Direlokasi ke ‘SWISS’


 Siap-Siap, PKL Tanggul Mata Allo akan Direlokasi ke ‘SWISS’ Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Pancai Tanabungawalie di sepanjang Tanggul Mata Allo, Enrekang rencananya akan direlokasi ke kawasan pinggiran Sungai Saddang yang populer disebut ‘SWISS’

‘SWISS’ atau Sekitar Wilayah Sungai Saddang, awalnya merupakan lokasi wisata alternatif di Enrekang yang menyajikan pemandangan arus aliran Sungai Saddang.

Tak hanya pedagang yang berada di tanggul Mata Allo, Pemkab Enrekang juga berencana merelokasi seluruh PKL yang berjualan sepanjang jalan poros Kota Enrekang.

Pihak Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Enrekang, melalui Kasi Kemitraan dan Promosi, Marliani, Kamis (10/1/2019) mengatakan pihaknya sementara melakukan pendataan PKL yang masih aktif berdagang.

Termasuk, untuk berbeda pedagang yang berada di ruas jalan poros Kota Enrekang juga didata dan ditertibkan.

Sekadar diketahui, awalnya ada sekitar 50 PKL yang berada di kawasan tanggul Mata Allo, namun yang kini beraktivitas hanya tersisa sekira 13 pedagang.

Rahmat, salah seorang warga Enrekang merespon penataan PKL di Enrekang. Namun, kata dia, jika tujuannya untuk menghidupkan kawasan ‘SWISS’ sebagai objek wisata lokal, maka masih banyak yang harus dibenahi.

“Saat ini, kondisi di Tanggul SWISS, masih rusak. Jalan berlubang dan becek saat hujan masih mengganggu pengendara. Belum lagi, belum adanya penerangan yang memadai,” ujarnya.

Sebab, kata dia, jangan sampai upaya relokasi ini justru akan berdampak negatif terhadap pendapatan pedagang. “Intinya, jangan sampai justru merugikan pedagang, sebagai penggerak roda perekonomian,” tandasnya. (asr/ajp)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Syaharuddin Alrif Silaturahmi Dengan Rumpung Keluarga Alm H Andi Ranggong di Pangkajene

14 Juli 2024 - 18:06 WITA

Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW

17 April 2024 - 15:34 WITA

Rasakan Sensasinya, Nasi Goreng ‘Lupa Mantan’ di Jln Singa, Pangkajene

1 Januari 2024 - 16:13 WITA

Gula Tappo, Produk Andalan Kecamatan Pitu Riase Tampil di Pameran UMKM

7 November 2023 - 19:47 WITA

Ayo ke Desa Leppangeng, Punya Destinasi Wisata Alam Menarik

26 Oktober 2023 - 12:59 WITA

Jembatan Pelangi Lagading, Destinasi yang Menawarkan Keindahan

4 Oktober 2023 - 20:32 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.