AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Curah hujan yang tinggi, membuat sejumlah wilayah di di wilayah Sidrap bagian timur, dilanda banjir bandang.
Akibat dari banjir bandang tersebut, sejumlah jalur jalan yang menghubungkan antara kampung mengalami rusak parah serta mengalami kerugian materi lainnya.
Informasi yang dihimpun, ketinggian air terus naik di sepanjang Sungai Labaje, Betao Riase. Debet air di Bendungan Bulu Cenrana juga terpantau terus naik, termasuk sejumlah sungai di wilayah ini. Kondisi ini membuat warga yang bermukim di sepanjang pesisir sungai khawatir.
Pantauan Selasa malam (30/8/2022), sejumlah warga di bantaran sungai mulai mengungsikan barang, terutama pupuk mereka.
Kepala Desa Betao Riase, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Suardi Laupe yang dihubungi via ponselnya, Selasa (30/8/2022) membenarkan kejadian yang melanda wilayahnya.
Menurutnya, sejak sepekan terakhir ini, curah hujan terus menerus dari malam sampai pagi sehingga masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas dan hanya tinggal berjaga- jaga di rumahnya masing-masing.
Di Betao Riase, banjir bandang melanda dusun 3 Padang Lampe. Bahkam 3 ekor ternak sapi warga, terbawa arus banjir, dan 1 ekor lainnya mati akibat tenggelam.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan bencana banjir ysng melanda desanya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap melalui instansi terkait, serta menjelaskan kindisi terkini.
Dijelaskannya, banjir susulan yang terjadi kedua kalinya ini, merupakan banjir terparah dan hampir semua kebun serta lahan persawahan warga terdampak banjir akibat meluapnya sungai Labaje.
Hingga saat ini, lanjut Kades Suardi, kerugian masyarakat yang terdampak banjir bandang, untuk sementara belum dapat ditaksir, karena banjir belum surut dan curah hujan masih tinggi.
Untuk itu, Suardi menghimbau kepada seluruh warganya agar tidak panik, namun tetap waspada dalam menghadapi kondisi yang terjadi dilingkungan masing- masing. (asp)