Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 25 Jun 2020 13:53 WITA ·

Tekan Stunting, Pemkab Enrekang Bentuk Pendampingan di 22 Kecamatan


 Tekan Stunting, Pemkab Enrekang Bentuk Pendampingan di 22 Kecamatan Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Pemerintah Kabupaten Enrekang terus melakukan langkah konkrit, dalam upaya menurunkan angka penderita stunting atau gagal tumbuh pada anak, akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek dari usianya.

Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan dan masa awal setelah anak lahir. Anak yang menderita stunting berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada penurunan kecerdasan dan produktivitas di usia dewasa sehingga masa mendatang akan menjadi beban Negara.

Untuk mencegah stunting dan dampaknya terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkab Enrekang menggelar Rembuk aksi percepatan penurunan Stunting dengan melibatkan seluruh OPD terkait serta meluncurkan kegiatan pendampingan di 22 desa Lokus Stunting Kabupaten Enrekang.

Bupati Enrekang, H. Muslimin Bando mengungkapkan ditengah wabah COVID-19, tidak menyurutkan pemerintah kabupaten dalam hal pencegahan stunting.

“Semoga angka penderita stunting di Enrekang bisa diminimalisir dengan tetap melalukan intervensi kepada keluarga yang masuk kategori stunting,” katanya di ruang pendopo Rujab Enrekang, Kamis (26/06/2020)

Muslimin menambahkan, semua stakeholder telah dilibatkan untuk penanganan dan pencegahan stunting, mulai dari Dinas Kesehatan, PKK, Baznas dan seluruh jajaran OPD.

Langkah yang dilakukan, kata dia, mulai dari perbaikan gizi dan kesehatan, serta ketahanan rumah tangga seperti menekan angka kelahiran.

“Di Enrekang ada 22 lokasi khusus dari 129 desa kelurahan di Kabupaten Enrekang yang sudah kita intervensi maksimal dalam melakukan menekan angka stunting,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Enrekang, Sutrisno menambahkan, pendampingan gizi adalah mendampingi keluarga dengan sasaran umur kelompok 1000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Ia mengatakan, tujuan
dari program pendampingan gizi adalah untuk melaksanakan intervensi penanggulangan stunting di tingkat masyarakat secara terintegrasi, dengan target pemerintah kabupaten adalah menurunkan prevalensi stunting dari target 35,65 persen tahun 2020 menjadi 19,5 persen di tahun 2023,” pungkasnya. (rls)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati Sidrap Imbau Warga Waspadai Bahaya Listrik Setelah Kebakaran Rumah

24 Desember 2024 - 13:13 WITA

FPII Setwil Riau Rayakan HUT ke 5 FPII Setwil Riau Bersama Anak Panti Asuhan

23 Desember 2024 - 22:09 WITA

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Trending di Olahraga

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.