AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Ratusan rumah warga di Desa Tonrongnge, Simpo dan Passene, Kecamatan Baranti terkena banjir, Senin, 14/5/2018.
Banjir akibat luapan sungai Simpo dan sungai Sampi terjadi sejak pukul 07.00 wita. Banjir terparah di Desa Tonrongge, sedikitnya 200 rumah ditiga desa terkana banjir.
Selain rumah sejumlah fasilitas umum lainnya terkena banjir seperti masjid, sekolah. Aktifitas jalan masuk desa lumpuh total, bahkan sejumlah pengendara yang mencoba menerobos derasnya air langsung mogok.
Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 1 meter. Aktifitas warga pun jadi terganggu, mereka memilih tinggal dirumah untuk menyelamatkan barang-barangnya.
“Iya pak. Daerah ini memang sering terjadi banjir namun baru pertama kali yang terparah. Banjir mulai pukul 07.00 wita,” kata Lasehe warga setempat.
Menurutnya, hujan deras memang menguyur pemukiman itu sejak beberapa hari terakhir. Dan paling deras hujannya pada Minggu malam dan mengakibatkan banjir.
Wakapolsek Baranti, Ipda Nurdin mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan berhati-hati.
“Kami sudah turun ke lokasi banjir, saat ini kita sudah imbau warga di tiga desa. Ini ada sekitar 200 rumah yang terkena banjir, dan tidak ada korban jiwa,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Pengelolah SDA Dinas PSDA, Muh Yusuf Thamrin mengatakan penyebap banjir yang terjadi di Kecamatan Baranti adalah terjadinya penyumbatan saluran air karena volume air hujan sangat tinggi.
Untuk menghindari adanya terjadinya banjir tersebut. Kami mengimbau kepada Masyarakan Sidrap agar jangan membuang sampah disembarangan tempat dan kami sangat berharap kepada warga jangan membuang sampah di saluran air.
“Jangan jadikan Saluran pembuang sebagai tempat pembuangan sampah,” pungkasnya (asp/ajp)