Menu

Mode Gelap
Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ajatappareng · 25 Jul 2023 17:35 WITA ·

WALHI Sulsel Sebut Kerusakan Sungai Bila sudah Sangat Parah


 WALHI Sulsel Sebut Kerusakan Sungai Bila sudah Sangat Parah Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah Sulawesi Selatan turun melihat langsung kerusakan Sungai Bila, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Selasa, 25 Juli 2023.

Rombongan Walhi Sulsel didampingi oleh Andi Tenri Sangka atau Andi Kengkeng turun ke Sungai tempat aktivitas penambang pasir.

Sambil menggunakan drone, mereka mencoba melihat dengan dekat aktivitas para penambang. Hal itu terlihat dalam unggan video yang di posting Andi Tenri Sangka.

“Badan sungai pun tidak terlihat jelas, ada yang dangkal ada yang tidak. Begitu pula pinggir sungai banyak rusak, ini sangat buruk,” ucap Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin dalam video tersebut.

Dikatakannya, bahwa kerusakan Sungai Bila Sidrap sangat massif. Ia prihatin dengan kondisi saat ini bisa saja menimbulkan bencana alam yang luar biasa.

“Ini mana semua suaranya warga Sidrap. Ingat jika terjadi bencana kita yang mengungsi pertama kali jadi korban. Para penambang akan tidur enak, mereka tidak tahu ketika kita hadapi bencana,” ujarnya.

Oleh karena itu, ditengah kerusakan Sungai Bilang yang massif, dia mengajak semua pihak untuk peduli sungai Bila.

“Sungai Bila ini adalah warisan leluhur. Sungai Bila karunia Tuhan yang harus kita jaga. Kalau sungai bila ini rusak peradaban warga Sidrap, khususnya Pitu Riase akan hancur,” ucapnya.

Sekali lagi, dia berharap masyarakat bahu membahu satukan tangan, satukan tekad, satukan suara, selamatkan sungai bila. Usir seluruh penambang massif di sungai bila.

Sementara itu, Andi Tenri Sangka atau yang kerap disapa Koboy Timur ini mengaku akan terus merapatkan barisan perjuangan agar supaya para pelaku penambang yang merusak bisa angkat kaki dari tempat ini.

“Ini akan terus kita suarakan, supaya para penambang pasir angkat kaki dari Sungai Bila, sehingga tidak terjadi lagi kerusakan yang sangat parah,” ucap Andi Kengkeng.

“Kami bukan benci sama penambang, bukan karena iri. Tapi, sudah bertahun-tahun kami suarakan bahwa menambangla sesuai prosedur, tetapi mereka terus merusak lingkungan,” tambahnya. (asp)

Artikel ini telah dibaca 292 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

23 Desember 2024 - 18:14 WITA

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Lawan Potensi Intimidasi dan Kecurangan, Tim Hukum SAR KANAAH Bentuk Satgas

24 November 2024 - 16:35 WITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Enrekang dinobatkan sebagai Pemenang Inovasi Layanan Digital Terbaik Tahun 2024

7 November 2024 - 13:15 WITA

Kaesang Pangarep Ajak Milenial Sidrap Dukung Pasangan SAR-Kanaah Demi Sidrap Lebih Maju

30 Oktober 2024 - 10:42 WITA

RAMAH” Siap Hadapi Debat Pertama Pilkada Enrekang

27 Oktober 2024 - 11:07 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.