Menu

Mode Gelap
Korwil FPII Pinrang Terima SK, Dihadiri Kadis Kominfo-Sandi di Pantai Wisata  Ammani Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap? TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare?

Ajatappareng · 8 Jan 2021 17:20 WITA ·

Puluhan Ternak Sapi Mati Mendadak di Pitu Riawa


 Puluhan Ternak Sapi Mati Mendadak di Pitu Riawa Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Puluhan ekor ternak sapi milik warga dilaporkan mati mendadak di lahan tanah kebun, di TKP Desa Bulu Cenrana Kecamatan Pitu Riawa Sidrap, Kamis kemarin (7/1/2021), tepat pukul 17.00 Wita.

Mendengar Kabar tersebut, Pihak Kepolisian Sektor Dua Pitue, Polres Sidrap turun menyelidiki setelah empat orang korban pemilik ternak yang mengira ternak sapi miliknya itu mati secara wajar.

Saat ditelusuri, ternyata 11 ekor sudah mati dan 2 ekor sapi sekarat karena diduga kuat telah keracunan.

Ternak sapi itu mati mendadak setelah diduga meminum air yang sudah terkontaminasi dengan pestisida dan jenis pupuk urea.

Kecurigaan pemilik ternak jika sapi mereka mati disebabkan hal itu terkuak setelah di lokasi TKP adalah area perkebunan yang di sekitar bangkai sapi itu terdapat wadah tempat air yang keruh.

Atas insiden itu, korban Munawir (39 tahun) Dusun II Punrawe Desa Anabannae, Pitu Riawa, Sidrap melaporkan resmi ke pihak berwajib untuk dilakukan proses hukum.

Terduga,pp terlapor adalah lelaki Abd Rahman (42 Tahun), yang bekerja sebagai Petani Pekebun, beralamat tinggal di Desa Bulu Cenrana, Pitu Riawa, Sidrap. 

Dalam Laporan Polisi korban itu disebutkan perihal adanya dugaan tindak pidana pengrusakan atau membuat terbunuhnya hewan peliharaan ternak sapi.

Kronologis singkat kejadian berawal Kamis kemarin sekitar jam 12.00 Wita, di TKP, Munawir menemukan sekitar 13 ekor hewan ternak Sapi itu mati dan sekarat dengan posisi tidak berjauhan.

Korban menduga kuat Sapi itu telah minum air yang dicampur pupuk urea dengan racun insektisida merk Danke, yang diduga sengaja diletakkan untuk di minum oleh ternak sapi yang terlepas di TKP.

Pihak Polsek Dua Pitue yang turun ke lokasi langsung mendatangi dan  mengindentifikasi dan olah TKP yang dipimpin langsung oleh IPDA Nurdin bersama semua piket fungsi.

Kapolsek Dua Pitue, AKP Andi Mappahairul membenarkan 13 ekor sapi mati dan sekarat tersebut dimiliki 4 orang korban dan sudah diarahkan melapor semua.

“Atas kejadian para korban mengalami kerugian sekitar Rp110.000.000, dan merasa keberatan sehingga melaporkan kejadian dibuatkan Laporan Pengaduan di Polres Sidrap guna dilakukan proses pengembangan penyelidikan lebih lanjut,”ungkap Kapolsek, dalam rilisnya, Jumat (08/01/2021).

Dalam keterangan LP ke empat korban itu masing-masing, Munawir dengan jumlah hewan ternak sapi yang mati sebanyak 4 (empat) ekor.

Saade dengan jumlah hewan ternak sapi yang mati sebanyak 3 (tiga) ekor, Mursalim, dengan jumlah hewan ternak sapi yang mati sebanyak 3 (tiga) ekor. Perempuan Nurlela dengan jumlah hewan ternak sapi yang mati sebanyak 1 (satu) ekor.

Personil Polsek Dua Pitue mengindentifikasi barang bukti berupa bangkai hewan Ternak Sapi yang ditemukan di TKP sebanyak 11 ekor, dan 2 ekor lainnya sekarat dan dalam penyelamatan/pengobatan warga/pihak keluarga korban.

Selain itu, polisi juga mengamankan 5 buah wadah air berupa Baskon yang di duga digunakan oleh Pelaku sebagai tempat mencampur air minum dengan racun yang sengaja diletakkan disekitar TKP.

“Setelah interogasi terhadap para korban, personil sekaligus melakukan penggalangan terhadap para korban agar mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian/Polres Sidrap,”ungkap Kapolsek AKP Andi Mappahairul lagi.

Kapolsek menambahkan, jika di TKP itu merupakan lahan Perkebunan Jeruk dan Persawahan Padi dimana sebelumnya secara sepintas oleh terduga pelaku Lelaki Abdul Rahman, telah menyampaikan akan menebar racun di TKP.

Namun disayangkan oleh para korban karena tindakan tersebut diduga sengaja dilakukan setelah hewan ternak sapinya terlepas dan baru saat itu juga masuk di TKP.

“Kami sudah instruksikan agar Unit Intelkam Polsek Dua Pitue koordinasi dengan personil Bhabinkamtibmas Desa Anabannae dan Desa Bulu Cenrana.

Tujuannya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh para korban pasca kematian ternak sapi-sapi tersebut,” pungkasnya. (asp/ajp)

Artikel ini telah dibaca 397 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Korwil FPII Pinrang Terima SK, Dihadiri Kadis Kominfo-Sandi di Pantai Wisata  Ammani

29 April 2024 - 07:47 WITA

Tidak Ada Sengketa, KPU Pinrang Akan Tetapkan Perolehan Kursi dan Penetapan Caleg

28 April 2024 - 11:04 WITA

Tak Cukup 24 Jam, Personil Polsek Panca Rijang Ungkap Kasus Penganiayaan

26 April 2024 - 21:23 WITA

Puncak Bila, Wisata Kaya Wahana dengan Harga Terjangkau

25 April 2024 - 15:15 WITA

UPT SMPN 1 Wattang Pulu Tuan Rumah Kegiatan MKKS SMP

25 April 2024 - 10:29 WITA

Polres Sidrap Gelar Press Release Pengungkapan Kasus Bulan April 2024

24 April 2024 - 10:16 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.