AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Agen “Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Enrekang, juga selaku Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Enrekang Rahmawati Karim, menjadi Narasumber dalam kegiatan Anti Corruption Summit (ACC) yang ke-3 dengan judul materi Berdemokrasi Tanpa Korupsi.
Pemaparan materinya parallel dengan tiga Narasumber lainnya masing-masing Wakil Walikota Tanjung Pinang, Hj. Rahma, Ketua Pengadilan Agama Lamongan, Hj. Harijah Damis dan Kepala Desa Mallari, Andi Wahyuli.
Menariknya, pada pemaparan materi ini, Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi moderator dan Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, sebagai penanggap.
Kegiatan Anti Corruption Summit (ACC) yang ke – 3 ini berlangsung di Four Points Hotel Kota Makassar. Pada kegiatan ini di hadiri ratusan peserta dari berbagai daerah yang kebanyakan dari akademisi dan pegiat anti korupsi se Indonesia.
Rahmawati Karim bercerita tentang upaya dirinya mencegah korupsi dalam proses demokrasi di Enrekang Sulawesi Selatan. Baginya tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan apalagi untuk merubah kebiasaan proses demokrasi yang tidak sehat,” kata Rahma panggilan akrab.
Rahmawati Karim menceritakan tentang tantangan dalam membangun demokrasi yang berintegritas. Tantangannya beratnya bahkan Cemohan sili berganti,” ungkap Rahma,” kata Rahma, Kamis (25/10/2018).
Selain itu upaya yang dilakukan selama ini untuk menjadikan proses demokrasi berjalan tanpa kejahatan demokrasi. “Saya tidak bisa kerja sendiri. Saya banyak dibantu teman-teman dari jajaran KPU Enrekang,”katanya
Selain itu kata Rahma, mereka mensupport program berdemokrasi dengan nilai-nilai kejujuran baik bagi penyelenggara muapun bagi masyarakat,” kata Rahma sembari menambahkan jika komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) selama ini aktif bersamanya dalam gerakan berdemokrasi tanpa korupsi di Kabupaten Enrekang. (asr/ajp)