AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — BPBD Kabupaten Enrekang kembali membentuk sekolah siaga bencana (SSB) di tiga sekolah menengah lanjutan tingkat atas (SLTA) tahun 2019.
Ketiga sekolah tersebut adalah SMK PGRI, SMAN 7 dan SMAN 4. Kegiatan berlangsung 10 – 12 September 2019, di masing-masing sekolah.
Kepala BPBD Kabupaten Enrekang, Abdullah mengatakan sekolah Siaga Bencana (SSB) merupakan upaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan, baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah, baik itu sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi.
Lebih lanjut ditambahkannya, bahwa selain membentuk SSB, para siswa-siswi juga diberi pengetahuan tentang penanggulangan bencana. beberapa materi diberikan pada kegiatan itu.
Baik dari Kepala Bidang Pencegahan dan Ke siap siagaan, maupun materi yang dibawakan Kapolres Enrekang.
“Mendidik dan membangun masyarakat Indonesia yang tangguh melalui Sekolah Siaga Bencana merupakan sesuatu yang harus dan wajib kita lakukan bersama,” katanya.
Pendidikan dasar-dasar kebencanaan harus diberikan kepada rakyat Indonesia sejak dini, artinya pendidikan dini (SD/MI, SMP/MTs, SMU/MA) wajib dimasukkan ilmu kebencananaannya guna membentuk Sekolah Siaga Bencana.” lanjut Abdullah.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Shafruddin Rahman mengatakan, pembentukan SSB yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Enrekang sudah memasuki tahun ketiga.
“Kita sudah mulai membentuk SSB sejak tahun 2017 lalu. Bukan saja sekolah lanjutan atas, tapi juga sekolah lanjutan tingkat pertama atau SMP di wilayah Kabupaten Enrekang,” kata Shafruddin Rahman. (asr/ajp)