AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Jelang Natal dan Tahun baru 2021, Pemda Enrekang menggelar rapat penyamaan persepsi antar umat beragama dengan berbagai stakeholder di Pendopo Rujab Bupati Enrekang, Rabu (16/12/2020).
Kegiatan ini terlaksana dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghadapi Covid-19 serta terciptanya kondisi kamtibmas yang kondusif jelang natal dan tahun baru 2021.
Bupati Enrekang, H Muslimin Bando menyampaikan bahwa, semua pihak harus ambil peran menghindari segala bentuk kegiatan yang dapat mencabik-cabik persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kerukunan antar umat beragama bagi kita warga Kab. Enrekang itu merupakan harga mati terlebih kagi kita bertetangga dengan Kab. Tana Toraja yang identik dengan masyarakat yang beragama Kristen. Disinilah tokeransi beragama kita yang berjalan dengan baik,” ujar MB.
Bupati dua periode ini juga mengajak seluruh Forkopimda, OPD dan seluruh stakeholder agar lebih produktif dalam melaksanakan tugas untuk membangun Kabupaten Enrekang agar kedepan menjad lebih baik.
“Banyak pimpinan yang meneriakkan tentang Korupsi tetapi mereka sendiri yang melakukan hal tersebut sehingga tidak ada lagi produktifitas dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh sebab itu, Kitalah yang membangun daerah ini, agar daerah kita Kab. Enrekang yang tercinta ini bisa lebih dari hari ini,” tutur Bupati Enrekang.
Terkait pencegahan penyebaran covid-19 di Kabupaten Enrekang, Ketua MUI Enrekang, KH Amir Mustafa mengungkapkan jika bentuk ketaatan harus menyeluruh dan tidak boleh setengah-setengah dalam pelaksanaannya karena ketaatan merupakan salah satu ukuran keimanan seseorang yang beragama.
“Ketaatan kepada Allah, Nabi dan Rasul harus di barengi dengan taat pada Ulil Amri (Pemerintah) dalam hal ini adalah Perda nomor 42 tahun 2020 tentang protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19,” ujar ketua MUI Enrekang.
Kemudian Pendeta Edi Cirrang, S. Th yang mewakili Gereja Emmanuel Enrekang menyampaikan bahwa perbedaan antar umat beragama harus menjadi satu kekuatan besar untuk menjaga persatuan di Enrekang ini.
“Kita di Enrekang ini ibarat, ibarat ada diatas kapal besar, jika kapal besar tersebut ada kebocoran maka akan membahayakan semua penghuni kapal, olehnya itu Enrekang harus di jaga dari segala macam gesekan,” ujar pendeta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Enrekang, Ketua PDRD Enrekang, unsur Forkopimda, OPD, Ormas Islam dan Pimpinan Gereja Emanuel dan Gereja Katolik Enrekang. (asr/ajp)