AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Hari Pustakawan Indonesia, diperingati para pustakawan se-Indonesia setiap 7 Juli, termasuk Anggota DPRD Sidrap, Saenal Rosi.
Sebagai seorang pustakawan, legislator Partai Nasdem ini berharap, hari pustakawan tak hanya sekadar moment perayaan.
Namun baginya, pada perjalanan waktu pustakawan tidak hanya bertugas di perpustakaannya saja. Pustakawan perguruan tinggi tidak hanya melayani sivitas akademika perguruan tingginya. Pustakawan sekolah tidak hanya melayani siswa dan guru sekolahnya. Demikian pula dengan pustakawan perpustakaan umum, mereka semua bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengabdi pada masyarakat untuk meningkatkan literasinya.
“Pada saat ini, pustakawan banyak yang bertugas melampui dari yang diperkirakan banyak orang. Intinya, kita mengabdi kepada masyarakat. Termasuk di DPRD,” ujar politisi bergelar A.Ma.Pust ini.
Boleh dikata, pustakawan saat ini banyak mengabdi di hampir semua instansi pemerintah maupun swasta.
Saenal menjelaskan, bahwa para pustakawan tidak hanya peduli dengan karir dirinya dan perpustakaannya saja. Namun tetap memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat dan berusaha menjadi solusi bagi setiap permasalahan masyarakat.
Ikatan Pustakawan Indonesia
Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dilahirkan tanggal 7 Juli 1973 di Ciawi Bogor. IPI didirikan bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme pustakawan Indonesia serta mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan Negara.
Hari ini, pada usia 47 tahun, IPI sudah terbentuk di seluruh provinsi dan hampir seluruh kabupaten/kota.
Tentu para pustakawan sangat berharap organisasi profesi ini makin kuat dan bermanfaat untuk khalayak. Tidak hanya memikirkan anggotanya, tetapi IPI harus memiliki visi misi pengabdian sebagaimana tujuan pendirian IPI.
Pada usia yang tidak muda lagi, IPI sudah berhasil membantu pustakawan mencapai jenjang karir puncaknya sebagai pustakawan utama.
Keberadaan IPI di hampir seluruh wilayah Indonesia tentu memudahkan pustakawan untuk meningkatkan kompetensinya.
Melalui wadah organisasi profesi ini, pustakawan dapat bersinergi antarpustakawan maupun dengan profesi lain. IPI harus fokus kepada anggotanya di seluruh Indonesia, tanpa kehilangan perhatian pada aspek lain.
IPI harus senantiasa mengikuti perkembangan anggota. Termasuk dari sisi usia pustakawan saat ini yang kebanyakan berusia muda. Sehingga IPI tidak dianggap organisasinya para orang tua yang tidak lincah dan ketinggalan zaman. (spa)