AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) penuhi ruang perawatan anak di Rumah Sakit (RS) Nene Mallomo (Nemal) dan RS Arifin Nu’mang Rappang.
Penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus terus meningkat beberapa hari minggu terakhir, umumnya yang terserang adalah anak usia sekolah.
Saat ini, RS Nemal Sidrap menangani sekitar 24 pasien usai 5-15 tahun di ruang perawatan anak. Bahkan, beberapa pasien DBD dirawat di gedung perawatan lain.
Sehari sebelumnya, lebih dari 10 orang pasien DBD yang sembuh sudah diperbolehkan pulang, semntara ada beberapa pasien DBD yang baru masuk.
Kasubag TU RS Nemal Sidrap, Muh Yahya mengatakan, pihak rumah sakit telah menyiapkan beberapa ruangan jika terjadi peningkatan pasien rujukan.
“Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga bakal dimanfaatkan pasien DBD untuk menunggu visite dokter, siapa tahu ada pasien yang sudah bisa dipulangkan,” ucapnya, Selasa, 15 Juni 2021.
Disamping itu, pihak rumah sakit juga akan menambah tempat tidur meskipun diluar kapasitas sebenarnya dan tentunya sangat diharapkan pengertian masyarakat jika ruang dan sarana kurang maksimal karena keterbatasan.
“Kami berharap pasien dapat ditolong d sesuai dengan kemampuan RS yang ada,” ujarnya.
Kendati demikian, dia berharap agar tidak terjadi penumpukan pasien sebaiknya puskesmas juga merujuk ke rumah sakit lain di Sidrap seperti RS Arnum dan RS Anugrah.
Sementara, Direktur RS Arnum Rappang, dr Budi Santoso juga mengaku, ruang perawatan anak dipenuhi pasien DBD yang berjumlah 21 tempat tidur.
Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan tambahan 22 tempat tidur jika terjadi peningkatan pasien rujukan DBD.
“Data tadi pagi, ada lagi pasien DBD masuk sebanyak 9 orang. Terdiri dari 8 anak-anak dan 1 dewasa,” ucap dr Budi.
Dikatakannya, tercatat sebanyak 68 pasien DBD yang telah ditangani RS Arnum sejak Januari hingga 15 Juni 2021. Sementara 3 orang meninggal dunia.
Adapun rincian pasien yang ditangani RS Arnum yakni Januari 2 pasien, Februari 9 pasien dan 1 meninggal, Maret 16 pasien, April 13 pasien, Mei 12 pasien dan 1 meninggal, dan Juni 16 dan 1 meninggal.
Disisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidrap terus melakukan pemutusan rantai penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dengan cara pengasapan insektisida atau fogging.
Disamping itu, juga mengedukasi masyarakat gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan pola hidup bersih lingkungan dan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur). (asp/ajp).