Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Eksklusif · 11 Jan 2019 16:30 WITA ·

Sebelum Kenal Cengkeh, Warga Leppangeng Suka Pindah-pindah


 Sebelum Kenal Cengkeh, Warga Leppangeng Suka Pindah-pindah Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, — Desa Leppangeng, khususnya Dusun Pasangridi, Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase adalah salah satu desa terjauh dan terpencil di Sidrap.

Seperti apakah aktivitas warga di Dusun paling timur Sidrap itu?, berikut beberapa catatan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pitu Riase, Jimmy Harus yang telah berkunjung ke dusun tersebut.

Menurut Jimmy Harun, ia sendiri menyaksikan aktivitas warga dilereng pegunungan yang sudah di sulap jadi kebun tampak warga sedang melakukan aktifitas perkebunan. Ada yang sedang memetik Cengkeh, ada juga yang sementara menanam.

Beberapa jam sebelum hujan deras turun, warga terlihat sibuk menjemur Cengkeh hasil kebun mereka. Cengkeh dijemur diatas terpal. Saat dijemur biasanya kaum perempuan yang ada dalam rumah yang bertugas menjaga jemuran. Tugas mereka meratakan buah Cengkeh yang di tebar di atas terpal itu dan Siaga saat hujan turun.

Sementara laki-laki berangkat ke kebun. Di kebun kaum pria ini ada yang menanam Cengkeh, melakukan pemupukan dan ada juga yang menanam tanaman sela.

Yah, di Dusun Pasangridi, Desa Leppangeng, hampir seluruh areal perkebunan baik yang ada di sekitar rumah, maupun yang hanya bisa terlihat dari kejauhan memang ditumbuhi tanaman Cengkeh.

“Memang disini penghasilan utama warga adalah bertani Cengkeh. Tidak ada kebun yang tidak ditumbuhi cengkeh,”ungkap salah seorang warga, Abu.

Menurut Abu, tanaman cengkeh inilah yang membuat warga masih tetap bisa bertahan hidup dan menetap di atas areal perkampungan yang berada di puncak gunung ini.” Kalau dipikir, dengan kondisi akses jalan yang sulit. Sulit ada yang bisa bertahan dalam kehidupan yang serba sulit. Namun karena hasil cengkeh yang menggiurkan, masyarakat disini tetap bisa bertahan dan bahkan hidup mapan,” katanya.

Di Leppangeng kata dia, ada petani kebun yang bisa menikmati uang 2 miliar rupiah setiap kali panen.” Kebun cengkeh nya memang luas. Tapi rata-rata petani disini bisa dapat 200-300 juta setiap panen. Artinya satu kali setahun, “katanya.

Namun sebelumnya warga setempat pernah mengalami masa sulit. Sebelum mengenal tanaman cengkeh warga yang bermukim di wilayah perbatasan Luwu ini pernah bercocok tanam berpindah-pindah.” Itu dulu. Saat itu masyarakat disini betul-betul merasakan masa sulit. Yang di tanam itu yang bisa untuk bertahan hidup. Dan mereka berkebun berpindah-pindah. Tapi begitu mengenal cengkeh Alhamdulillah kehidupan warga sudah cukup lumayan. Tanah yang dulunya tidak bernilai sekarang banyak yang mau beli sudah tidak ada yang mau jual, “jelasnya.

Hal sama diakui Sekdes Desa Leppangeng, Siduman. Penghasilan utama masyarakat di Desa itu adalah cengkeh. Namun selain Cengkeh juga ada tanaman sela seperti jagung, lombok dan lainnya.

Selain itu, sebagian besar warga di desa yang dihuni sekitar 340 lebih kepala keluarga (KK) juga dikenal sebagai pembuat gula merah. “Cengkeh kan cuma sekali setahun. Dan sambil berkebun cengkeh, rata-rata warga juga memanfaatkan waktu membuat gula merah. Apalagi tanaman aren banyak tumbuh di sekitar kebun cengkeh, itu yang mereka manfaatkan,” jelasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Antisipasi Banjir, Bupati Sidrap terpilih Tegaskan Pentingnya Edukasi Kebersihan

23 Desember 2024 - 10:39 WITA

Pj Bupati Sidrap Siap Kawal Program Strategis hingga Pelantikan Pemimpin Baru

22 Desember 2024 - 22:21 WITA

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Bupati Terpilih Gandeng Warga Rijang Pittu Bersihkan Lingkungan untuk Cegah Banjir

22 Desember 2024 - 13:58 WITA

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Rumah dan Sawah terendam Air

21 Desember 2024 - 18:59 WITA

Bunyamin M Yapid LC MH: Doakan Duta As’adiyah di Kabinet Merah Putih Sehat dan Memberi kontribusi Untuk Bangsa

21 Desember 2024 - 17:19 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.