Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Ajatappareng · 10 Nov 2020 15:13 WITA ·

Selama Pandemi Covid-19, Ekonomi Sidrap Melandai


 Selama Pandemi Covid-19, Ekonomi Sidrap Melandai Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Masa Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, praktis mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi untuk wilayah Kabupaten Sidrap. Meski tidak signifikan.

Kepala BPS Sidrap, Misbahuddin saat dihubungi melalui via telepon, Selasa (10/11/2020) mengungkapkan, setelah melakukan survei, ia mengaku jika Pertumbuhan ekonomi dimasa Pandemi Covid-19 tahun ini, lebih rendah dari tahun kemarin.

“Sebenarnya tidak terdampak Covid-19, hanya melandai saja,” tukasnya.

Ia menuturkan, secara umum, dampak penyebaran covid-19 di Sulsel hanya terjadi di Makassar, yaitu di sektor perdagangan dan pertambangan. Itupun hanya sekitar 1 persen saja.

Sementara Khusus untuk Bidang Pertanian di Kabupaten Sidrap, Pinrang, Wajo dan Bone, masih dalam kondisi Normal.

“Untuk Bidang Pertanian sebenarnya terdampak Covid-19 namun tidak krisis. Terbukti, Pertanian di Sidrap meski Pandemi Covid-19, Para petani masih berproduksi,” kata Misbahuddin.

Jadi menurutnya, dari data itu bisa ditarik kesimpulan bahwa Kondisi Pertanian di Wilayah Sidrap meski Pandemi Covid-19 Pertanian masih berjalan normal.

Hanya saja, ia mengakui perputaran uang di Sidrap sedikit berkurang karena anggaran APBN dan APBD Pemda dan Dinas vertikal memang terpotong sekitar 30 persen untuk bantuan Penanganan Covid-19.

“Anggaran Pemkab Sidrap ini terpotong untuk menjaga jangan masyarakat menengah kebawah terpuruk akibat Covid-19 di Wilayah Sidrap,” kata Misbahuddin.

Misbahuddin menambahkan selain pertukaran uang yang menurun, penghasilan pengusaha menengah kebawah juga menurun 10-30 %.

Seperti usaha bangunan turun hingga 30 persen dan usaha kuliner menurun hingga 10 persen. (asp/ajp).

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 108 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Wajib Diketahui, Ini Manfaat BPJS Kesehatan bagi Warga

5 November 2024 - 19:10 WITA

Dua Tersangka Ditahan, Korupsi Pegadaian Duapitue Disidangkan

5 November 2024 - 17:39 WITA

Syaharuddin Alrif: Dari Petani untuk Petani, Kami Siap Wujudkan Perubahan di Sidrap

5 November 2024 - 10:31 WITA

Penunjukan Kepala BAPENDA Jadi Plt DPMD, Keputusan PJ Bupati Enrekang Menuai Kritik

4 November 2024 - 10:54 WITA

Dukungan Mengalir, SAR-Kanaah Jadi Harapan Masyarakat Majelling

3 November 2024 - 23:52 WITA

Paslon SAR-Kanaah Jalin Kedekatan dengan Masyarakat Lewat Blusukan di Majelling

3 November 2024 - 21:21 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.