AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Masa Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, praktis mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi untuk wilayah Kabupaten Sidrap. Meski tidak signifikan.
Kepala BPS Sidrap, Misbahuddin saat dihubungi melalui via telepon, Selasa (10/11/2020) mengungkapkan, setelah melakukan survei, ia mengaku jika Pertumbuhan ekonomi dimasa Pandemi Covid-19 tahun ini, lebih rendah dari tahun kemarin.
“Sebenarnya tidak terdampak Covid-19, hanya melandai saja,” tukasnya.
Ia menuturkan, secara umum, dampak penyebaran covid-19 di Sulsel hanya terjadi di Makassar, yaitu di sektor perdagangan dan pertambangan. Itupun hanya sekitar 1 persen saja.
Sementara Khusus untuk Bidang Pertanian di Kabupaten Sidrap, Pinrang, Wajo dan Bone, masih dalam kondisi Normal.
“Untuk Bidang Pertanian sebenarnya terdampak Covid-19 namun tidak krisis. Terbukti, Pertanian di Sidrap meski Pandemi Covid-19, Para petani masih berproduksi,” kata Misbahuddin.
Jadi menurutnya, dari data itu bisa ditarik kesimpulan bahwa Kondisi Pertanian di Wilayah Sidrap meski Pandemi Covid-19 Pertanian masih berjalan normal.
Hanya saja, ia mengakui perputaran uang di Sidrap sedikit berkurang karena anggaran APBN dan APBD Pemda dan Dinas vertikal memang terpotong sekitar 30 persen untuk bantuan Penanganan Covid-19.
“Anggaran Pemkab Sidrap ini terpotong untuk menjaga jangan masyarakat menengah kebawah terpuruk akibat Covid-19 di Wilayah Sidrap,” kata Misbahuddin.
Misbahuddin menambahkan selain pertukaran uang yang menurun, penghasilan pengusaha menengah kebawah juga menurun 10-30 %.
Seperti usaha bangunan turun hingga 30 persen dan usaha kuliner menurun hingga 10 persen. (asp/ajp).