AJATAPPARENG.ONLINE, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulsel, menyebut sudah 18 kabupaten/kota di Sulsel ‘clear’ dari Corona atau Covid-19. Namun, bukan berarti sudah bersih dari Corona. Tapi, penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di daerah tersebut terkendali.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Kadinkes Sulsel), Muhammad Ichsan Mustari rencananya baru akan mengupdate ke-18 daerah yang dinyatakan clear oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Sebentar saya update, saya belum dikirimkan oleh staf. Dia melapor ke bapak (Gubernur Sulsel), mereka sempat rapat,” ujar Ichsan , Selasa (2/6/2020) malam.
Namun terkait 18 kabupaten/kota clear Covid-19, ia mengatakan sudah benar. “Saya kira itu betul, nanti datanya di-update,” jelas Ketua IDI Sulsel itu.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan pandemi Covid-19 ini, tidak akan pernah hilang. “Artinya, kita hidup dengan protokol kesahatan ketat, pakai masker, cuci tagan dan jaga jarak,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kepala Dinas Sulsel Ichsan Mustari merilis baru 12 kabupaten/kota yang aman dari virus corona setelah angka reproduksi efektif (Rt) di bawah satu Covid-19.
Ke-12 daerah yang dimaksud adalah Bantaeng, Palopo, Pinrang, Barru, Toraja Utara, Tana Toraja, Bulukumba, Selayar, Enrekang, Wajo, Jeneponto, serta Pangkep.
“Sebanyak 12 wilayah yang dinyatakan aman dan dikelompokkan dalam Rt dibawah satu dengan jumlah pasien positif nol,” ujar Ichshan Mustari.
Ichsan mengatakan dari 12 daerah tersebut, kasus positif Covid-19 terus menurun. Selain itu, kata Ichsan, angka sembuhan di 12 daerah tersebut juga semakin tinggi.
“Kasus Covid-19 semakin menurun bahkan angka reproduksi (RT) virus pun bahkan menurun di posisi di bawah satu yang sebelumnya capai angka 3,8,” ujar Ichsan.
Ichsan mengatakan bahwa penurunan angka reproduksi tersebut sesuai dengan harapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang menyebut Sulsel bebas corona di akhir Mei.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel ini mengatakan bahwa pernyataan tersebut berlandaskan indikator pada pertengahan Mei 2020, kurva orang yang terpapar Covid-19 di Sulsel melandai.
“Jumlah pasien yang sembuh juga mencapai 39 persen lebih. Ini rasio tertinggi secara nasional,” ucap Ichsan.
Saat ini, kata Ichsan penanganan kasus positif Covid-19 di Sulawesi Selatan dilakukan terpusat di Makassar. Dia menyebut bahwa jumlah persediaan kamar rumah sakit jauh melebih cukup. Demikian juga dengan dokter dan fasilitas untuk karantina terpusat.
“Pandemi covid 19 memang berangsur melandai. Kejadian luar biasa atau pandeminya yang diharap selesai pada akhir Mei 2020. Virus covid-19 tidak akan hilang, tetapi menjadi sakit biasa. Bukan lagi kajadian luar biasa atau pandemi,” tutup pria yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Sulsel.
Lantas bagaimana dengan Kabupaten Sidrap?, Sebagai salah satu daerah yang terkena pandemi corona, Sidrap belum masuk dalam kategori ‘clear’ dari Pemprov. Terlebih, jumlah pasien positif di Bumi Nene Mallomo ini masih terus bertambah dengan sebaran dari sejumlah kecamatan. (trb)