Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Terkini · 21 Apr 2020 13:07 WITA ·

Unggas Diserang H5N1, Disnak dan Bupati Sidrap Sibuk Tebar Benih Ikan


 Unggas Diserang H5N1, Disnak dan Bupati Sidrap Sibuk Tebar Benih Ikan Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Angka kematian ternak unggas di daerah Sidrap akibat serangan virus Avian Influensa (AI) atau flu burung jenis H5N1 sudah mencapai kurang lebih 17 ribu ekor berupa ternak itik dan ayam ras petelur.

Kondisi ini diperparah dengan terancamnya kurang lebih 87 ribu ekor ternak yang saat ini dalam kondisi sakit yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di daerah Sidrap. Data ini yang diterima dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Sulsel perhari ini.

Kadis Peternakan dan Perikanan Sidrap, Samuel melalui Kepala Bidang Ternak Disnakkan Sidrap, Amiruddin yang dikonfirmasi melalui ponselnya, Selasa (21/4/2020), mengaku saat ini sedang melakukan tabur benih ikan bersama bupati.

“Maaf, saya lagi sibuk urus benih ikan,” singkatnya saat dikonfirmasi soal kondisi unggas di Sidrap.

Ini membuktikan, pemerintah kabupaten melalui dinas terkait dinilai kurang peka terhadap kondisi yang dialami masyarakat peternak di daerah ini, khususnya bagi peternak kecil yang terancam merugi atau gulung tikar.

Kadisnakeswan Provisni Sulsel, Azis Zainuddin ternyata cukup gerah dengan kondisi ini.

“Selaku pejabat yang bertanggungjawab di bidang peternakan, seharusnya dia fokus mengurusi kondisi ternak masyarakat yang tengah bergelut dengan virus mematikan ternak yang dapat berimbas ke manusia (Zonosis), dibanding benih ikan,” sesal mantan Kadisnakkan Sidrap itu.

Ditegaskannya, sejatinya Kabid ternak lebih banyak turun kelapangan memberikan bimbingan dan arahan kepada peternak dalam mengantisipasi dan menekan tingkat kematian ternak.

Ia menjelaskan, kondisi Peternak, khususnya ternak ayam ras atau petelur di daerah ini, betul-betul dalam kondisi sulit. Disamping terserang virus H5N1, juga diserang dengan virus H2N9 yang dapat mengurangi produksi hingga 60 persen. (asp/ajp)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 1,427 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Cawabup Nurkanaah Minta Partai Pengusung dan Relawan Bergerak Massif

18 November 2024 - 19:23 WITA

Kolaborasi Demokrat dan Nasdem: Satukan Kekuatan untuk SAR-Kanaah

18 November 2024 - 18:53 WITA

Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Tanete Hancur, Warga Minta Audit Ulang

18 November 2024 - 15:52 WITA

Dukung Sektor Agribisnis, Terminal Buah Keday Ruby Resmi Beroperasi

18 November 2024 - 13:50 WITA

Blusukan ke Pasar, Syaharuddin Alrif Tampung Keluhan Pedagang Sidrap

17 November 2024 - 14:11 WITA

Lautan Massa Padati Kampanye Akbar RAMAH di Lapangan Batili Enrekang

16 November 2024 - 21:09 WITA

Trending di Terkini

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.