AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Raungan mobil 4×4 dan motor trail membelah belantara dataran tinggi Letta, sebuah perjalanan berpuluh-puluh kilometer dari pusat kota Pinrang yang tidak mudah dan sangat melelahkan, dengan medan yang menanjak serta tikungan cukup tajam.
Meskipun kondisi jalan sudah rabat beton, namun tidak jarang kendaraan sangat kesulitan melintasi medan tersebut.
Tapi ini bukan sebuah kisah tentang off roader yang sedang menjajal medan lumpur, ini juga bukan cerita tentang crosser yang sedang menggelar grass track lintas alam, ini sebuah kisah tentang para crew Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang yang melakukan safari Sekolah Lapang Tani pada program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) di Desa Letta, Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.
Kegiatan ini dikemas dengan tajuk semalam di Letta yang dilaksanakan Rabu – Kamis (23-24/3/2022).
Luas wilayah Desa Letta sekitar 3.715 hektare, sebagian besar topografinya berupa wilayah berbukit terjal dan banyak dilintasi sungai-sungai. Daerah berhawa dingin ini memiliki potensi pertanian yang cukup kompleks dan salah satu keunggulannya adalah pertanian padi organik.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang yang memimpin rombongan kegiatan tersebut mengakui bahwa penentuan Desa Letta sebagai titik kegiatan, melalui sebuah pertimbangan bahwa pihaknya ingin agar masyarakat di pelosok-pelosok bisa mengetahui dan merasakan manfaat kegiatan-kegiatan yang selama ini berjalan.
“Kami hadir di sini bersama empat bidang di lingkup OPD, tanaman pangan, hortikultura, sarana dan penyuluhan. Semua program-program unggulan kami, akan diterapkan di Desa Letta ini, dengan sebuah pendekatan yang spesifik lokasi,” ungkap Andi Tjalo.
Beberapa bagian di Letta ini sudah berupa perkampungan yang dihuni oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani atau peternak. Untuk menjangkaunya dibutuhkan tenaga ekstra serta waktu tempuh yang lama dan kemampuan sarana transportasi yang benar-benar tangguh untuk menaklukkan medan yang berat. Hal ini menjadi salah satu alasan hingga rombongan bermalam di lokasi kegiatan.
Lebih lanjut Andi Tjalo menegaskan bahwa semua petani di manapun keberadaannya berhak mendapatkan akses informasi, akses bantuan pertanian, akses pelayanan penyuluhan.
“Kita harus hadir disini, kita harus menjadi delivery informasi, memberikan pelayanan, memberikan akses, agar pemenuhan sarana produksi bagi petani di Letta ini bisa dengan mudah, begitu juga dengan akses pemasaran hasil panennya. Kegiatan ini adalah sebuah kolaborasi, sebuah gerakan bersama yang akan terus kami lakukan agar bisa menyentuh semua petani terutama di pelosok-pelosok,” ujarnya.
Rombongan yang tiba di lokasi kegiatan pada Rabu siang (23/3/2022) tersebut, mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan unsur pemerintah setempat. Camat Lembang juga ikut dalam rombongan dan bermalam di lokasi kegiatan. (jp)