Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Ajatappareng · 15 Jul 2020 19:13 WITA ·

Di Enrekang, Direktur Akabi Kementan RI Panen Perdana Ubi Jalar


 Di Enrekang, Direktur Akabi Kementan RI Panen Perdana Ubi Jalar Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Kementerian Pertanian RI Ir Amiruddin Pohan M.Si, melakukan panen perdana ubi jalar dan penanaman perdana porang digelar Desa Patondon Salo, Kecamatan Maiwa, Rabu (15/7/2020).

Amiruddin didampingi Kasi Intensifikasi Ubi Kayu dan Aneka Umbi Akabi, Lilis Suryani.

Kehadiran Direktur Akabi disambut Bupati Enrekang, H Muslimin Bando dan jajaran. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, didampingi legislator Nasdem DPRD Kota Parepare, Suyuti SE.

Muslimin Bando menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Direktur Akabi dan jajaran, serta kehadiran Syahar, yang juga memiliki kebun porang di Sidrap.

Menurut MB, panen perdana ubi jalar ini menunjukkan petani Enrekang tetap produktif selama pandemi.

“Selain ubi jalar, komoditas unggul dari Enrekang saat ini juga terus berproduksi. Seperti bawang merah, cabe, talas, hingga ikan air tawar,” urai Bupati.

Direktur Akabi setuju dengan bupati, bahwa komoditas pangan harus terus digenjot meski ada pandemi.

Olehnya itu, Akabi Kementan menyatakan siap mensupport dengan menyiapkan bibit dan pupuk yang dibutuhkan. Amiruddin juga mengajak petani dan pelaku industri agar mampu mengolah sendiri ubi menjadi tepung maupun aneka pangan lainnya.

“Kementan juga tentu mengapresiasi metode yang dilakukan Bupati Enrekang dalam mengurus pertanian, utamanya merangsang dan memotivasi petani agar terus produktif,” puji Amiruddin.

Kementan RI sendiri menargetkan dapat mengekspor ubi sebanyak 47 ribu ton per tahun. Nilainya hampir Rp 1 triliun. Selain nilai ekspornya tinggi, umbi-umbian juga menjadi komoditi alternatif teratas jika terjadi gagal panen padi dan jagung. Potensi pangan selain padi dan jagung, kata Amiruddin, mesti digencarkan sebagai bagian dari rencana panjang diversifikasi pangan lokal. (asr/ajp)

Artikel ini telah dibaca 408 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Syaharuddin Alrif Dorong “Battle of Crosser” Jadi Agenda Tahunan Sidrap

22 Desember 2024 - 17:30 WITA

Bupati Terpilih Gandeng Warga Rijang Pittu Bersihkan Lingkungan untuk Cegah Banjir

22 Desember 2024 - 13:58 WITA

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Rumah dan Sawah terendam Air

21 Desember 2024 - 18:59 WITA

Bunyamin M Yapid LC MH: Doakan Duta As’adiyah di Kabinet Merah Putih Sehat dan Memberi kontribusi Untuk Bangsa

21 Desember 2024 - 17:19 WITA

Cuaca Ekstrem, BPBD Pantau Sejumlah Titik Rawan Bencana

21 Desember 2024 - 13:53 WITA

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.