AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Produksi jagung yang rendah dan hanya bisa mencapai 2 ton perhektar, membuat petani jagung di Kecamatan Tellu Limpoe, menjerit.
Di hadapan Wakil Ketua DPRD Sulsel, H Syaharuddin Alrif yang melakukan reses di Desa Teppo, Senin malam (6/12/2021), sejumlah petani jagung di Tellu Limpoe curhat terkait bibit, pupuk, racun hingga harga jagung.
Menurut petani jagung, saat ini petani jagung tidak lagi menghasilkan panen jagung yang maksimal. Produksi mandek di angka 2.000 Kg perhektar, dan hanya bisa dibeli Rp3.000 perkg.
Itu berarti, petani hanya bisa meghasilkan Rp6 juta perhektar. Di sisi lain, biaya produksinya mencapai Rp6,5 juta perhektar.
Menyikapi keluhan petani, Wakil Ketua DPRD Sulsel, H Syaharuddin Alrif mengatakan keluhan warga ini, akan ditindaklanjuti, baik di kabupaten maupun provinsi.
“Insya Allah, kita musyawarahkan keluhan warga terkait tanaman jagung ini di baik di tingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten,” katanya.
Ia berharap, kondisi ini segera berakhir agar kesejahteraan petani bisa membaik. Termasuk petani jagung. Itupula yang menjadi alasan politisi NasDem itu, untuk turun menyalurkan bantuan alat pertanian, termasuk handsprayer ke petani. (asp)