AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Anggota DPR RI, Mitra Fakhruddin MB menyalurkan bantuan makanan tambahan (MT) bagi balita dan ibu hamil. Penyaluran bantuan ini digelar secara simbolis di Rujab Bupati Enrekang, Senin, (19/9/2022).
Bupati Enrekang, Muslimin Bando bersama OPD terkait turut hadir, dalam penyerahan bantuan ini.
Legislator PAN ini mengatakan, bantuan yang disalurkan terdiri dari makanan tambahan bayi 6 bulan sampai balita dan ibu hamil. Totalnya sebanyak 5 ton.
Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan salah satu program intervensi stunting. Harapannya, dengan gizi yang mencukupi, angka stunting bisa ditekan dan dicegah.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyalurkan bantuan asupan atau makanan tambahan balita dan makanan tambahan ibu hamil Kita berharap bantuan ini bermanfaat untuk terpenuhinya gizi balita dan kesehatan ibu hamil,” kata Mitra.
Mitra Fakhruddin juga menekankan, gizi yang kurang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga menyebabkan stunting. Apabila balita mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat memberi target penurunan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. Mengingat saat ini angka stunting Indonesia masih tinggi yaitu 24,4 persen.
“Enrekang adalah salah satu lokus penurunan angka stunting. Maka ini menjadi perhatian kami di DPR RI,” jelasnya.
Bupati Muslimin Bando menguraikan, masalah stunting harus jadi atensi lintas sektor dan memerlukan partisipasi aktif semua elemen. Di Enrekang, penanganan stunting dilakukan dengan melibatkan pemerintah, TP-PKK Enrekang yang dipimpin Hj Johra MB, TNI, Dinas Kesehatan, BKKBN, Disdalduk-KB, hingga pemerintah desa.
Pelbagai program dan inovasi telah dan sedang dilakukan untuk menekan stunting. Seperti memassifkan sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Bangga Kencana, pelayanan KB yang makin baik, Komunitas Ibu Cerdas, Senam Cegah Stunting, Pendampingan Ibu Balita Stunting dan Gizi Kurang, Pemanfaatan Pekarangan Rumah dalam penyediaan Pangan Bergizi, Pemanfaaatan pangan lokal sebagai makanan pendamping ASI, Pemanfaatan CTPS, dan masih banyak lainnya
Hasilnya, Pemerintah Kabupaten Enrekang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 35,1 persen (2018) menurun menjadi 22,22 persen (2021).
Bupati menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait, yang terus bekerja keras menurunkan angka stunting di Enrekang. (sp)