AJATAPPARENG.ONLINE, — Anggota DPRD Provinsi Sulsel, H Saharuddin, banyak melakukan diskusi ide dengan berbagai elemen sambil menikmati kopi Toraja arabica jenis Americano.
Politisi bernama lengkap, DR. Ir. H. Saharuddin ST.MM atau biasa disapa haji Saka itu, merupakan salah satu tokoh dari Enrekang sekaligus merupakan anggota DPRD provinsi Sulawesi Selatan dapil 9.
Bagi Saharuddin, diskusi sambil ngopi bisa menghasilkan ide-ide cemerlang untuk solusi beragam persoalan, bahkan Legislator Sulsel tersebut menjadikan kopi sebagai bahan inspirasi akan menjalani kehidupan sebagai Legislator.
H. Saka menganalogikan proses menjalani kehidupan itu dengan sistem kerja orang yang meminum kopi
“Kopi itu rasanya pahit dan tidak pernah sama sekali kopi itu menyembunyikan rasa pahit itu dengan menjanjikan rasa manis, namun pada akhirnya setiap tegukan orang yang meminum kopi membawanya ke tetesan akhirnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kebaikan-kebaikan yang dilakukan tentu akan mendapatkan respon yang berbeda dari setiap individu, bahkan ada yang menanggapi dengan sindiran, nyinyiran, dan menganggapnya buruk.
“Begitu pula dengan kehidupan kita, yang penuh dengan tantangan dan ujian yang pada akhirnya mampu kita hadapi, jalani dan lewati,” ujarnya.
Ia berpesan, agar tetap fokus pada proses, karena dari proseslah semua bisa diakses mulai dari ilmu, pengetahuan, pengalaman dan terakhir, kata dia, jangan pernah berpikiran untuk menyerah karena dengan sikap itulah yang akan menghadirkan penyesalan.
Haji Saka melanjutkan, bahwa tahun 2023 yang penuh tantangan sudah dipenghujung cerita dan kita wajib bersyukur karna mampu melewatinya dengan baik dan maksimal.
Sebab, sejauh ini sebagai anggota DPRD provinsi Sulawesi Selatan tentunya menuai banyak kendala namun berkat kerja keras dan dukungan serta doa dari masyarakat Alhamdulillah .
Berberapa programnya bisa terlaksana baik utamanya di bidang pertanian, pendidikan dan sosial. Tak lupa pula Haji Saka mengajak seluruh jajaran pemerintah dan seluruh elemen masyarakat menyongsong tahun 2024 dengan doa dan harapan. (*)