AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Kabupaten Enrekang dianugerahi pelbagai jenis kuliner, yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat. Salah satunya dangke, makanan khas yang terbuat dari susu. Dangke disebut bermanfaat untuk ibu hamil.
Salahsatu dosen di Makassar, Rika Riyandani, S.ST.,M.Keb telah menuntaskan penelitian terkait manfaat dangke. Kini, penelitian berjudul “Efektivitas Kerepuk Dangke Terhadap Peningkatan Asupan Gizi dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia di Kabupaten Enrekang” ini tengah ditindaklanjuti oleh tim dari Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Dosen kelahiran Garege, 13 Maret 1991 ini meyakini, kearifan lokal Enrekang dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan khususnya ibu hamil. Penelitiannya ini bahkan telah dipublikasi pada Jurnal Internasional yang terindeks SCOPUS. Sebagai informasi, jurnal yang terindeks SCOPUS adalah idaman setiap peneliti.
Penelitiannya mengungkapkan kerupuk dangke mengandung zat gizi yang tinggi. Teruatama protein yang berperan penting dalam metabolisme zat besi. Zat besi ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan hemoglobin dalam tubuh untuk mencegah anemia.
Sayangnya, kerupuk dangke yang terjual di pasaran tidakmenempatkan dangke sebagai bahan pokok melainkan sebagai bahan/komposisi pelengkap.
Untuk itu dibuatlah suatu formula/resep kerupuk dangke yang mengandung jumlah zat gizi yang lebih tinggi. Namun menurut Rika, dangke terbukti meningkatkan kadar hemoglobin darah ibu yang menjadi indicator seorangibu anemia atau tidak.
UNHAS Turun Tangan
Pascasarjana UNHAS lantas tertarik. Rika pun tidak pernah menyangka penelitiannya mendapat perhatian para terpelajar dari UNHAS. “Harapan saya semoga dengan niat ini lahirlah kreasi dan inovasi olahan dari dangke sebagai makanan khas Enrekang yang kaya akan gizi, dan menghantarkan dangke sebagai oleh-oleh khas Enrekang yang dikenal di skala nasional maupun internasional,” katanya.
Tim Pascasarjana Unhas Jurusan S2 Kebidanan yang diketuai Dr. Mardiana Ahmad, M.Keb telah bertandang ke Enrekang, Jumat tanggal 22 Oktober 2021 lalu. Mereka meminta izin langsung dari Bupati Muslimin Bando, untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
“Asupan gizi yang cukup pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan, red) sangat penting guna mencegah stunting. Mengingat angka stunting yang cukup tinggi. Karena itu kita berharap bisa membantu lewat beberapa kegiatan,” kata Dr Mardiana.
Mereka ingin menjadikan dangke dan olahannya menjadi peta penelitian mahsiswa S2 kebidanan hingga tahun 2024. Ini akan dilakukan di kecamatan Cendana sebagai daerah binaan.
Bupati MB menyambut baik maksud dari UNHAS ini. Ia menyatakan kesiapannya mensupport penelitian itu lebih lanjut. “Ini sungguh kabar baik, meski sejak dulu manfaat dangke sudah terkenal, namun dengan penelitian ini apalagi didukung oleh UNHAS, tentu diharapkan akan membawa manfaat lebih banyak kepada masyarakat kita,” kata Bupati.
Tim dari UNHAS juga mengunjungi peternakan sapi perah dan pembuatan dangke di Dusun Panette Desa Lebang, kemudian melaksanakan pengabdian masyarakat di Puskesmas Kabere Kecematan Cendana. Mereka mengadakan sosialisasi Pengolahan Dangke dan Pulu Mandoti untuk Ibu Hamil dan Menyusui. (sp)