AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Stasiun Geofisika Gowa melaksanakan Sekolah Lapang Gempabumi-Tsunami Ready di Kabupaten Pinrang. Kegiatan tersebut digelar selama dua hari 13-14 Juli 2022.
Deputi Bidag Geofisika BMKG, Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si, mengatakan, tataan tektonik Kabupaten yang dilalui oleh Sesar aktif Walanae yang memanjang ke tenggara hingga ke Kepulauan Selayar, menjadikan Pinrang memiliki potensi Gempa Bumi.
Disamping itu lokasinya berhadapan dengan dengan sesar naik Majene-Mamuju di Selat Makassar, membuat pesisir Pantai Pinrang yang memanjang sekitar 90 km dari utara ke selatan, menjadikannya rawan terhadap tsunami.
“Hal inilah yang menjadi alasan BMKG merasa perlu untuk melaksanaka Sekolah Lapang Gempabumi-Tsunami Ready (SLG-TR) di Kabupaten Pinrang,” jelasnya
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Pinrang, Ir Budaya, yang hadir mewakili Bupati Kabupaten Pinrang untuk membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada BMKG yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang untuk melaksanakan SLG-TR di Kabupaten Pinrang.
Budaya meminta seluruh peserta memanfaatkan kesempatan mengikuti kegiatan tersebut sebagai momen untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat Pinrang menghadapi potensi Gempabumi dan tsunami.
“Lebih baik bagi kita menyiapkan diri meskipun tidak terpakai, daripada terpakai tapi kita tidak siap,” ucap Budaya
Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG mengingatkan, Pinrang telah mengalami beberapa kejadian Gempabumi merusak serta tsunami diantaranya peristiawa Gempabumi merusak magnitudo M 6,0 Tahun 1997 yang merupakan Gempabumi terbesar pada Sesar Walanae, diikuti 300 kali gempa susulan.
Dampak guncangan akibat gempa tersebut sekitar VII MMI yang mengakibatkan16 orang meninggal, 35 orang luka-luka, 50 rumah rusak berat, lebih dari 200 rumah rusak ringan.
Pada Tahun 1969, Tsunami yang bersumber di perairan Majene juga telah berdampak
pada pesisir Pinrang perlu juga diwaspadai oleh masyarakat Pinrang.
“Kegiatan SLG-TR di Kabupaten Pinrang dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu pada 13-14 Juli 2022 dengan diikuti oleh 50 peserta, yang terdiri atas unsur BPBD, TNI-POLRI, Media, SKPD terkait, Masyarakat, PMI, dan Sekolah. Kegiatan ini memfokuskan kepada rencana pembentukan Komunitas Siaga Tsunami di Kelurahan Langnga dan Kelurahan Pallameang pada Kecamatan Mattirosompe, Pinrang”, Ungkap Rosa Amelia, Kepala Stasiun Geofisika Gowa
Untuk diketahui pada kegiatan ini seluruh peserta mendapatkan edukasi terkait potensi kegempaan dan tsunami di wilayah Kabupaten Pinrang, serta upaya kesiapsiagaan menghadapinya.
SLG-TR juga menjadi momen untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami berdasarkan 12 indikator yang ditetapkan oleh IOC-UNESCO. Untuk itu BMKG telah menyusun Peta Bahaya Tsunami dan Peta Jalur Evakuasi Tsunami untuk wilayah Kelurahan Langnga dan Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattirosompe, yang merupakan wilayah dampingan calon masyarakat siaga tsunami. (ac)