AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Bencana tanah longsor Desa Leppangeng, Kec Pitu Riase, Sidrap yang menyebabkan 4 dusun terisolasi sudah memasuki hari ke 5.
Akses masyarakat di Dusun Lumpingan, Lengke, Wala-wala dan Rante Siwa belum pulih lantaran material longsor masih menutupi satu-satunya akses warga ke ibukota Desa dan aksea ke desa lainnya.
Pembersihan material longsor masih terkendala, karena kondisi cuaca di wilayah itu, kembali diguyur hujan. Alat berat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, juga masih melakukan perjalanan menuju titik longsor.
Kepala Desa Leppangeng, Alias mengatakan, data terakhir, ada 213 Kepala Keluarga di 4 dusun yang terisolasi akibat akses jalan mereka tertutup material longsor.
Menurutnya, kendala utama warga di 4 dusun itu adalah kesulitan menembus akses jalan, akibatnya hasil bumi berupa gula merah dan lainnya rusak karena tidak bisa dijual ke daerah tetangga. Terlebih, jarak 4 dusun ini sekitar 12 km dari Ibukota Desa Le.ppangeng
“Ini berdampak pada pasokan makanan warga. Karena biasanya, hasil bumi mereka jual kemudian dibelikan kebutuhan sehari-hari. Nah, akses yang tertimbun itu, jalur satu-satunya bagi warga di 4 dusun itu,” ujar Alias.
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penanganan material longsor agar akses warga bisa terbuka.
BPBD Buka Posko
Sementara, pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sidrap, H Sudarmin mengaku, sudah mengerahkan personel ke lokasi, termasuk alat berat berupa eksavator.
Menurutnya, ada 2 alat berat yang sudah tiba di dusun Bolapetti dan akan memulai bekerja membuka akses jalan.
Ia mengaku, mobilisasi alat berat terkendala medan dan alat berat akan berjalan sepanjang 6-7 km ke titik longsor. (sp)