AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Dugaan penyerangan komunitas Waria di Tanru Tedong, Sabtu (2/1/2022), berbuntut panjang, dan saling melapor ke kepolisian.
Tak hanya melibatkan korban Zainuddin, yang diduga diserang, dan melapor ke polisi, tapi komunitas Waria juga melaporkan Amiruddin Beddu, mantan aktivis FPI karena diduga telah menghina komunitas waria di media sosial.
“Itu video rekaman CCTV yang beredar terpotong-potong. Sebenarnya, komunitas ini ingin silaturahmi dan mengklarifikasi postingan Amiruddin yang menyinggung status waria di FB,” terang Hj Agustina, perwakilan Waria, kepada ajatappareng.online, Minggu (3/7/2022).
Hanya saja, saat didatangi, kata Hj Agustina, Amiruddin cuek dan tidak menerima kedatangan pihak Waria, ditambah lagi, rekan Amiruddin, yakni Zainuddin berusaha mengusir para waria menggunakan pisau.
Menurutnya, postingan Amiriddin Beddu di medsos yang menbuat komunitas waria tersinggung adalah, karena mengaitkan agama, dan menganggap waria adalah orang sakit yang perlu diobati.
“Ia juga membandingkan waria dan binatang dalam membedakan alat reproduksi,” sesal Hj Tina.
Jadi, kata dia, komunitas waria datang bukan melakukan penyerangan, namun untuk meminta klarifikasi Amiruddin. Namun, karena tidak diterima dengan baik, situasi memanas dan salah seorang emosi.
“Yang kami sayangkan itu, video CCTV yang beredar, kenapa terpotong-potong, kenapa bukan aslinya yang diposting,” kata Hj Agustina.
Terkait postingan Amiruddin Beddu yang diduga menghina komunitas waria, Hj Tina mengaku sudah melaporkan ke pihak berwajib, sebelum kejadian Sabtu (1/7/2022).
Namun pada saat dilakukan interogasi, Amiruddin sempat melarikan diri, untung pihak kepolisian bergerak cepat menahan Amiruddin Beddu.
Ia berharap, adanya klarifikasi dan video lengkap yang beredar, bisa mencegah masyarakat dan ormas untuk tidak salah paham dan mengetahui permasalahan sebenarnya. (asp)