AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Puluhan personil Polres Sidrap dibackup Brimob Detasemen B Parepare dan TNI dari Kodim 1420 Sidrap masih terus berjaga-jaga dilokasi perkantoran Perbankan, Bulog, Panwas dan KPU Sidrap, Sabtu malam (14/04/2018).
Pasca bentrokan massa kedua kubu pendukung paslon Cabup-cawabup Sidrap yang terjadi Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 wita, keamanan kota Pangkajene, kecamatan Maritengngae berangsur-angsur pulih.
Kedua pendukung pasangan Hj. Fatmawati Rusdi dan H. Abd Majid (FATMA) serta H. Dollah Mando dan H. Mahmud Yusuf (DoaMu) sudah membubarkan diri.
Jalan Protokoler menghubungkan Makassar-Wajo sudah dibuka dan normal kembali sekira pukul 21.00 wita.
Situasi Kamtibmas wilayah Sidrap khususnya kota Pangkajene sudah dalam kendali penuh TNI-POLRI.
Kapolres Sidrap AKBP Ade Indrawan, SIK, MH, menegaskan wilayah hukum Sidrap sudah aman dan kondusif. Namun, TNI-Polri khususnya, Satuan Brimob masih ditempatkan dilokasi bentrok.
“Suasana sudah kami kendalikan. Kota Pangkajene sudah berangsur-angsur kondusif. Jalur poros Makassar-Parepare-Sidrap dan Wajo sudah normal kembali. Konsentrasi massa kedua pihak sudah membubarkan diri sejak siang hari,”tegas Ade Indrawan, sesaat lalu.
Kapolres terus berharap, tidak ada lagi bentrokan susulan dan kedua pihak bisa menahan diri.
“Saya himbau masyarakat untuk tidak lagi terpancing emosi terprovokasi oleh kejadian tadi siang. Kalau ada hal-hal yang ingin memperkeruh masalah, saya tindak tegas siapapun orang itu,”lontar Ade Indrawan.
Kapolres juga mengingatkan warga untuk menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan pelanggaran Pilkada ini kepada Panwas dan Gakkumdu untuk menindak lanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Kalau sudah dilaporkan silahkan kawal dengan persuasif. Biarkan tim Panwas dan Gakkumdu yang bekerja profesional. Kasus ini tidak yang akan ditutup-tutupi,”tegasnya.
Sebelumnya, dua massa paslon nomor urut 1 dan urut 2 bertikai dan saling melempar batu. Kejadian ini dipicu saat massa DoaMu menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor Panwas Sidrap.
Disaat bersamaan, massa pendukung FATMA juga hadir. Namun entah siapa yang memulai, tiba-tiba kedua kubu ini langsung kontak fisik dan saling kejar mengejar disertai aksi melempar batu. Beberapa orang terluka akibat terkena lemparan batu termasuk aparat ikut terluka. (asp/ajp)