Menu

Mode Gelap
Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada Begini Respon Parpol dan Tokoh Terkait Wacana Pilkada Dipilih DPRD Polisi Sita Mesin Cetak dan Uang Palsu Rp446,7 Juta di UIN Makassar Malam Ini, Myanmar Tantang Timnas Garuda Muda di Piala AFF 2024 Pesan Tegas Prabowo, Penegak Hukum tidak Boleh Ragu Berantas Korupsi!

Nasional · 25 Jan 2021 15:10 WITA ·

Mentan Sebut Manfaat Nilai Subsidi Pupuk Capai 250 Persen


 Mentan Sebut Manfaat Nilai Subsidi Pupuk Capai 250 Persen Perbesar

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo

AJATAPPARENG.ONLINE, JAKARTA — Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan, kebijakan pupuk bersubsidi bagi para petani di Indonesia telah memberikan manfaat yang besar bagi negara. Itu terlihat dari nilai tambah produksi serta produktivitas padi yang cenderung tinggi dibanding negara produsen lain.

Syahrul memungkapkan, secara umum kebutuhan total untuk pupuk jika ingin disubsidi sebanyak 21 juta ton. Kebutuhan itu mengacu pada luas lahan baku sawah naisonal seluas 7,46 juta ton.

Namun, pemerintah saat ini baru bisa memenuhi subsidi pupuk sebanyak 9 ton dengan porsi bagi petani padi sebesar 6,1 juta ton. Kendati demikian, Syahrul mengungkapkan, dengan alokasi itu, rata-rata nilai tambah produksi setiap tahunnya mencapai Rp 98,4 triliun. Itu merupakan hasil kajian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

“Jika dibanding anggaran rata-rata 2014-2020 sebesar Rp 28,1 triliun, maka nilai manfaatnya mencapai 250 persen,” kata Syahrul dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (25/1).

Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan, produktivitas padi nasional saat ini sebesar 5,19 ton per hektare (ha). Angka itu lebih tinggi dari sejumlah produsen beras lain. Seperti misalnya Thailand yang sebesar 3,09 ton per ha, Filipina 3,97 ton per ha, India 3,88 ton per ha, serta Pakistan 3,84 ton per ha.

“Produksi itu (di Indonesia) masih terdapat peluang untuk dikembangkan di masa yang akan datang,” kata Syahrul.

Pada 11 Januari 2020 lalu, Presiden Joko Widodo secara khusus menyoroti besarnya anggaran yang disalurkan pemerintah untuk subsidi pupuk pertanian sekitar Rp 33 triliun per tahun.

Presiden menilai bahwa besarnya subsidi pupuk ini tidak sebanding dengan peningkatan produksi yang seharusnya terjadi.

“Rp 33 triliun setiap tahun. Returnnya apa? Kita beri pupuk itu kembaliannya ke kita apa? Apakah produksi melompat naik? Saya tanya kembaliannya apa?” ujar Jokowi.

Presiden membuat hitungan sederhana. Ia menuturkan, jika angka subsidi pupuk setiap tahun menyentuh Rp 33 triliun, maka anggaran yang sudah digelontorkan pemerintah selama 10 tahun untuk subsidi pupuk mencapai Rp 330 triliun. Angka ini, menurut Jokowi, terbilang sangat besar.

“Artinya tolong ini dievaluasi. Ini ada yang salah. Saya sudah berkali-kali meminta ini,” kata Jokowi.

Sementara itu, Komisi IV DPR juga sempat menegur Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal tata kelola pupuk bersubsidi. Teguran itu disampaikan seiring adanya peringatan dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu terkait efektivitas penggunaan anggaran pupuk subsidi terhadap hasil yang diterima negara.

Ketua Komisi IV Sudin mengatakan, Kementan bersama PT Pupuk Indonesia semestinya memiliki kesiapan yang matang ketika menangani segala persoalan pupuk bersubsidi. Pasalnya, anggaran yang digunakan setiap tahunnya juga besar atau sekitar Rp 30 triliun.

“Permasalahan pupuk bersubsidi bagi petani harus dibahas. Presiden sudah ngomong baru semua sibuk, padahal itu peringatan,” kata Sudin.

Sudin menilai, masalah kelangkaan pupuk subsidi bersumber dari proses distribusi yang masih banyak kelemahan. Diperlukan data yang akurat terkait kebutuhan pupuk subsidi di setiap daerah agar petani tidak selalu disibukkan dengan masalah kelangkaan pupuk subsidi. (rol)

Sumber: republika.co.id

Artikel ini telah dibaca 474 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bupati Terpilih Gandeng Warga Rijang Pittu Bersihkan Lingkungan untuk Cegah Banjir

22 Desember 2024 - 13:58 WITA

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Rumah dan Sawah terendam Air

21 Desember 2024 - 18:59 WITA

Bunyamin M Yapid LC MH: Doakan Duta As’adiyah di Kabinet Merah Putih Sehat dan Memberi kontribusi Untuk Bangsa

21 Desember 2024 - 17:19 WITA

Cuaca Ekstrem, BPBD Pantau Sejumlah Titik Rawan Bencana

21 Desember 2024 - 13:53 WITA

Curah Hujan Tinggi, Warga di Bantaran Sungai Bilokka – Wette’e Diminta Waspada

21 Desember 2024 - 12:13 WITA

Aksi Heroik Intel Kodim 1419/Enrekang: Tangkap Pengedar Narkoba dengan Barang Bukti 12 Paket Sabu

20 Desember 2024 - 14:27 WITA

Trending di Kriminal

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.