AJATAPPARENG.ONLINE, TARAKAN — Kota Tarakan, Kalimantan Utara diguncang gempa, Kamis (21/12/2017) dini hari tadi pukul 03.22 Wita.
Warga terutama yang berada di daerah pesisir berlarian keluar rumah.
Slamet, salah satu warga di Jalan Yos Sudarso dan tinggal di daerah pesisir mengaku, saat kejadian ia dan kedua anaknya masih tidur di dalam rumah.
Tiba-tiba saja ia merasakan getaran yang sangat kuat dan membuat ia bersama keluarga di rumah bangun sambil teriak gempa.
“Kaget kayak ada yang goyang-goyang tubuh saya. Langsung saya bangun sambil teriak gempa lalu saya keluar rumah dan melihat tetangga sudah keluar rumah.
Saya merasakan getarannya itu sekitar 5 detik itulah,” ujarnya.
Pria yang memiliki dua anak mengaku, sangat wajar saat terjadi gempa warga di pesisir langsung keluar rumah, karena khawatir saja.
Apalagi di tahun 2015 juga pernah terjadi gempa bumi mencapai 6,1 skala richter.
“Gempa yang terjadi dua tahun lalu itu masih membuat saya dan warga khawatir,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Sofyan, salah satu warga yang tinggal di rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di daerah Bom Panjang.
Sofyan yang tinggal di lantai III ini mengaku, ketika kejadian ia masih tidur, tiba-tiba saja ia merasakan getaran.
“Merasakan getarannya beberapa detik saja, tapi yah cukup kuat juga. Saya juga mendengar tetangga ada yang teriak gempa.
“Saya langsung buka pintu dan melihat ternyata sudah banyak tetangga kanan kiri saya. Jadi sempat heboh penghuni di rusunawa,” ujarnya.
Dalam rilisnya, Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan, Mudjianto menyebutkan gempa bumi terjadi sekitar pukul 02.22.8.
Gempa tektonik dengan kekuatan 4,1 skala richter. Pusat gempa terletak di koordinat 3.31 LU dan 117.74 BT yang berada pada kedalaman 110 km. Gempa ini berjarak 17 km Tenggara Tarakan, Kalimantan Utara.
Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat dirasakan di daerah Tarakan dalam skala intensitas II SIG – BMKG atau (III MMI).
Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar Maratua.
Hasil monitoring BMKG, hingga saat ini menunjukkan tidak terjadi gempa susulan.
Untuk itu, masyarakat di daerah Tarakan dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. (*)