AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Anjloknya harga gabah di tingkat petani diduga karena adanya spekulan dari pengusaha beras yang memonopoli harga.
Hasil penelusuran media dan beberapa informasi dihimpun, ada Pengusaha beras di Sidrap yang memonopoli gabah hingga beras dengan produksi sendiri.
“Yah, memang ada indikasi begitu. Pedagang beras memonopoli harga, membeli murah, kemudian produksi beras dengan label sendiri. Kemudian dijual ke luar daerah,” ujar salah seorang pedagang beras yang enggan dimediakan, Sabtu (9/3/3019).
Monopoli harga itu, jelas merugikan para petani. Akibatnya, kata sumber tersebut, petani yang dirugikan.
Terlebih, jika pengusaha beras yang dimaksud dekat dengan pengambil kebijakan.
Sekadar diketahui, petani di Sidrap saat ini mengeluh lantaran harga gabah di tingkat petani anjlok alias turun di harga yang paling rendah.
Informasi yang dihimpun, harga gabah di Sidrap sudah mencapai Rp 4.400 per kg. Kondisi ini diperkirakan akan terus turun, karena pekan lalu harga mencapai Rp 4.500. (*/ajp)